Suara.com - Jarum suntik khusus yang saat ini langka di Jepang dikhawatirkan dapat menghambat program vaksinasi yang akan berlangsung pada Rabu (17/2/2021).
Oleh karena itu, Pemerintah Jepang berusaha mengamankan persediaan jarum suntik khusus tersebut sehingga dosis vaksin yang tersedia dalam tabung dapat terpakai seluruhnya.
Namun, pihak pabrik kesulitan meningkatkan produksi jarum suntik dan jutaan dosis virus dikhawatirkan akan terbuang sia-sia.
Jepang, negara berpenduduk 126 juta jiwa, bulan lalu meneken kontrak pembelian 144 juta dosis vaksin dengan Pfizer Inc. Vaksin diyakini cukup untuk diberikan kepada 72 juta orang.
Pfizer mengatakan ada enam dosis per tabung/vial jika vaksin itu dikeluarkan menggunakan jarum suntik khusus, sementara jarum suntik biasa/standar yang disiapkan oleh pemerintah untuk vaksinasi hanya mampu mengeluarkan lima dosis vaksin dari dalam tabung.
"Kami berusaha memberi jarum suntik khusus ini," kata Kepala Sekretaris Kabinet, Katsunobu Kato, Selasa (16/2/2021).
Sejauh ini, juru bicara Pfizer di Jepang dan Kementerian Kesehatan Jepang menolak mengomentari kontrak pembelian vaksin. Keduanya belum memastikan apakah 144 juta dosis vaksin itu dikirim dengan asumsi ada enam dosis vaksin per tabung.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menjadikan vaksinasi sebagai kebijakan prioritas karena ia masih berusaha mewujudkan Olimpiade Tokyo pada musim panas tahun ini. Olimpiade di Tokyo tertunda selama satu tahun akibat pandemi COVID-19.
Otoritas kesehatan di Jepang telah meminta produsen alat kesehatan untuk meningkatkan produksi jarum suntik untuk mengurangi vaksin yang dapat terbuang sia-sia. Namun, banyak pihak ragu bahwa perusahaan dapat memenuhi permintaan pemerintah.
Baca Juga: Maret Pekan Ketiga, 5 Ribu Jurnalis dan Pekerja Media Disuntik Vaksin Covid
Nipro Corp, yang memiliki pabrik di Thailand, mengatakan pihaknya berencana meningkatkan produksinya sampai jutaan jarum suntik per bulan. Namun, pihaknya butuh waktu sampai lima bulan untuk memenuhi target itu. Nipro Corp biasanya memproduksi 500.000 unit jarum suntik per bulan.
"Kami menerima permintaan dari Kementerian Kesehatan dan kami harus berbuat sesuatu. Namun, permintaan itu tidak dapat dipenuhi dalam waktu semalam. Setidaknya, kami butuh waktu empat sampai lima bulan sebelum produksi dapat ditingkatkan," kata juru bicara Nipro.
Perusahaan pembuat alat kesehatan lainnya, Terumo Corp, mengatakan pihaknya telah mulai mengembangkan jarum khusus yang dapat mengeluarkan enam dosis vaksin dari dalam tabung.
Namun bagi Terumo, masih terlalu dini untuk mengumumkan produksi jarum untuk kebutuhan komersial.
Meskipun kasus positif COVID-19 di Jepang telah turun dam waktu beberapa minggu terakhir, otoritas setempat masih memberlakukan status darurat di Tokyo dan sembilan prefektur lainnya.
Jepang melaporkan total 418.000 kasus positif dan 7.042 di antaranya meninggal dunia, demikian isi berita yang disiarkan NHK. [Reuters/Antara]
Berita Terkait
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
CEK FAKTA: Joe Biden Terserang Kanker Gara-gara Vaksin Covid-19, Benarkah?
-
Singgung soal Konspirasi Anti-Vaksin, Menkes: Cacar hingga Covid Hilang karena Vaksinasi
-
Cerita Angel Lelga Fobia Jarum Suntik karena Alergi Vitamin C: Kayak Tercekik!
-
Awas Bahaya Penularan HIV/AIDS Lewat Jarum Suntik, Ini Risiko Fatalnya!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa
-
BNPT Sebut ada 112 Anak dan Remaja Terpapar Paham Radikal Lewat Sosial Media
-
Lawan Aksi Pencurian Besi, Pramono Anung Resmikan Dua JPO 'Anti Maling' di Jakarta
-
85 Persen Sekolah Terdampak Banjir di Sumatra Sudah Bisa Digunakan, Sisanya Masih Dibersihkan
-
BNPT Sebut Ada 27 Perencanaan Aksi Teror yang Dicegah Selama 3 Tahun Terakhir
-
Diteken Sebelum Lengser, Pimpinan KPK Era Nawawi Pomolango yang Beri SP3 Kasus Izin Nikel di Sultra
-
Refleksi 2025: Akademisi UII Nilai Pemerintahan Prabowo-Gibran Sarat Masalah HAM dan Militerisasi
-
Tak Ada di LHKPN, Publik Pertanyakan Helikopter Pribadi Prabowo yang Disebut Teddy Dikirim ke Aceh
-
Kabar Gembira! Pramono Anung Gratiskan Moda Transportasi Jakarta di Malam Tahun Baru 2026