Suara.com - Setidaknya 138 demonstran tewas di Myanmar sejak kudeta militer 1 Februari, termasuk wanita dan anak-anak, lapor PBB pada hari Senin (15/03).
Menyadur Anadolu Agency, ada 38 orang yang tewas pada hari Minggu yang mayoritas berasal dari daerah Hlaing Thayer di Yangon, sementara 18 orang dilaporkan tewas pada hari Sabtu.
"Kami melihat akhir pekan yang penuh dengan pertumpahan darah," kata Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Guterres mengutuk kekerasan pada demonstran yang melakukan aksi damai. "Itu merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang paling dasar dari rakyat Myanmar," ujarnya.
Dujarric mengatakan Sekjen PBB mengulangi seruannya pada komunitas internasional untuk menunjukkan solidaritas mereka pada rakyat Myanmar dan aspirasi demokrasi.
Meskipun junta militer semakin brutal, rakyat Myanmar tidak berhenti demonstrasi untuk menentang kudeta 1 Februari. Lebih dari 2 ribu orang ditahan di seluruh negeri sejauh ini.
Sementara itu, seorang polisi juga tewas dalam insiden pembakaran pabrik milik China pada Minggu (14/3).
Kedutaan Besar China mengatakan banyak staf yang berasal dari China terluka dan terperangkap dalam serangan yang terjadi di pabrik garmen di Hlaingthaya.
Ketika terjadi kebakaran, pasukan keamanan menembaki pengunjuk rasa di pinggiran kota yang merupakan rumah bagi para migran dari seluruh negeri, kata media lokal.
Baca Juga: Pemerintah Taiwan Sarankan Warganya Pasang Bendera Agar Tak Dikira China
Darurat militer diberlakukan di Hlaingthaya dan distrik lain di Yangon, pusat komersial Myanmar dan bekas ibu kota, media pemerintah mengumumkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah