Suara.com - Di tengah meningkatknya kasus infeksi dan gelombang ketiga virus corona, beberapa negara bagian Jerman berencana memperpanjang lockdown hingga April. Pejabat tinggi Jerman akan membicarakannya hari ini, Senin (22/3/2021).
Beberapa negara bagian Jerman berencana memperpanjang lockdown hingga April, saat negara itu sedang berjuang melawan gelombang ketiga virus corona.
Rencana ini diketahui berdasarkan draf yang dilihat oleh agensi media DPA dan AFP pada Minggu (21/3).
Proposal itu datang saat tingkat infeksi corona melewati batas kritis 100 kasus per 100.000 orang.
Pemerintah sebelumnya mengatakan ini bisa menjadi faktor diterapkannya pembatasan baru. Draf dokumen itu menyebutkan bahwa tingkat infeksi COVID-19 yang tinggi dipercepat oleh kasus varian baru virus corona.
Satu langkah maju, dua langkah mundur Jerman telah melonggarkan aturan pembatasan sebelum gelombang ketiga virus corona muncul.
Sekolah telah dibuka kembali pada akhir Februari dan beberapa toko diperbolehkan beroperasi kembali awal bulan Maret.
Aturan pembatasan yang tengah diberlakukan saat ini direncanakan selesai pada akhir Maret.
Hari ini, Kanselir Jerman Angela Merkel dijadwalkan rapat bersama 16 perdana menteri negara bagian.
Baca Juga: Erling Haaland Kesal Usai Dortmund Ditahan Seri, Segera Hengkang?
Namun dengan meningkatnya kasus, yang pada Minggu (21/3) tercatat ada 13,733 infeksi baru, area terdampak paling parah harus menerapkan rem darurat.
Meski begitu, Kepala Kekanseliran, Helge Braun tidak terlalu ambil pusing dengan kekhawatiran terkait perpanjangan lockdown.
Bruan menuliskan lewat Twitternya bahwa draf dokumen itu tidak berasal dari kantor kanselir.
Merkel mengatakan pada konferensi pers pada Jumat (19/3) bahwa pemerintahannya tidak ragu untuk memperpanjang lockdown bila diperlukan.
‘‘Saya berharap kita bisa mengatasinya tanpa menggunakan rem darurat, tetapi tampaknya itu tidak mungkin jika saya lihat dari perkembangan beberapa hari terakhir,‘‘ kata Merkel.
DPA melaporkan bahwa rencana perpanjangan lockdown dirancang oleh negara-negara bagian yang dipimpin oleh Partai Sosial Demokrat berhaluan kiri-tengah.
Berita Terkait
-
Pesta Enam Gol ke Gawang Slovakia, Jerman Kunci Tiket Piala Dunia 2026
-
Winger Lincah di Liga Swiss Ini BerdarahPekalongan-Jerman, Nama Bapaknya Mursyid
-
Julian Nagelsmann Desak Ter Stegen Tinggalkan Barcelona
-
Pelatih Timnas Jerman Kambing Hitamkan Liverpool yang Bikin Florian Wirtz Melempem
-
Florian Wirtz dan Liverpool Anjlok, Julian Nagelsmann Serang Arne Slot
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
Terkini
-
Jejak Hitam Eks Sekretaris MA Nurhadi: Cuci Uang Rp308 M, Beli Vila-Kebun Sawit Atas Nama Orang Lain
-
Jaksa KPK Ungkap Pertarungan Gengsi dengan Penasihat Hukum di Kasus Hasto Kristiyanto
-
Sebut Indonesia Darurat Bullying, Puan Siapkan Panggilan Menteri dan Tim Psikolog
-
Pembahasan KUHAP Diperkarakan ke MKD, Puan Sebut DPR Sudah Libatkan Banyak Pihak: Prosesnya Panjang
-
Adies Kadir Mulai Aktif Lagi, Puan Bilang DPR Tak Perlu 'Woro-woro'
-
Kalibata Terendam Setengah Meter, Warga Terjebak, Anak Sekolah Terpaksa 'Nyeker' Terjang Banjir
-
Dongkrak Investasi, Gubernur Ahmad Luthfi Minta Perbanyak Gelar Forum Bisnis
-
Plot Twist Kasus Curanmor Cengkareng: Dituduh Maling Gegara Baju, 6 Pria Malah Positif Sabu
-
Kemenko Kumham Imipas Gelar Rapat, Bahas Implementasi KUHP hingga Penyelesaian Overstay Tahanan
-
MK Larang Polisi Aktif Rangkap Jabatan Sipil, Menkum: Yang Sudah Terlanjur Tak Perlu Mundur