Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin khawatir lonjakan kasus Covid-19 di India membuat pemerintah setempat melakukan embargo vaksin sehingga pasokan yang masuk ke Indonesia menjadi terbatas.
Budi menyebut persaingan untuk mendapatkan vaksin antarnegara memang kian keras karena mereka mengutamakan warganya terlebih dahulu divaksin baru melakukan ekspor.
"Kami ketahui bahwa vaksin ini rebutan di seluruh dunia, makin lama makin keras rebutannya. Akhir-akhir ini karena ada lonjakan kasus di India mereka ingin memastikan vaksin yang diproduksi di dalam negeri diprioritaskan di dalam negeri dulu, dan itu sama yang terjadi di Amerika dan Inggris juga," kata Budi dalam Webinar PB IDI, Minggu (18/4/2021).
Budi menyebut meski India melakukan embargo vaksin, pemerintah Indonesia tetap akan mencari sumber lain seperti Sinovac dari China, AstraZeneca dari London, Novavax dari Amerika, dan Pfizer dari Jerman.
"Jadi walaupun agak tertunda delivery vaksinnya kita masih bisa memperoleh jumlah vaksin setiap bulannya, dalam order 5-15 juta," ucapnya.
Sejauh ini, Indonesia sudah mendatangkan sekitar 63 juta dosis vaksin yang terdiri dari 3 juta dosis Vaksin Sinovac, 59,5 juta dosis bahan baku atau bulk Vaksin Sinovac, dan 1,11 juta dosis Vaksin AstraZeneca gratis dari Covac/Gavi.
Dari jumlah tersebut, pemerintah sudah menyuntikkan ke masyarakat sebanyak 16.715.891 dosis vaksin yang dibagi menjadi 10.815.649 dosis pertama dan 5.900.242 dosis kedua.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Bukan Lagi Isu, Hujan Mikroplastik Resmi Mengguyur Jakarta dan Sekitarnya
-
Heboh Dugaan Korupsi Rp237 M, Aliansi Santri Nusantara Desak KPK-Kejagung Tangkap Gus Yazid
-
Terungkap di Rekonstruksi! Ini Ucapan Pilu Suami Setelah Kelaminnya Dipotong Istri di Jakbar
-
Kena 'PHP' Pemerintah? KPK Bongkar Janji Palsu Pencabutan Izin Tambang Raja Ampat
-
Ketua DPD RI Serahkan Bantuan Alsintan dan Benih Jagung, Dorong Ketahanan Pangan di Padang Jaya
-
KPK Ungkap Arso Sadewo Beri SGD 500 Ribu ke Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso
-
KPK Tahan Komisaris Utama PT IAE Arso Sadewo Terkait Dugaan Korupsi Jual Beli Gas PGN
-
Alasan Kesehatan, Hakim Kabulkan Permohonan Anak Riza Chalid untuk Pindah Tahanan
-
Pelaku Pembakaran Istri di Jatinegara Tertangkap Setelah Buron Seminggu!
-
Anak Buah Nadiem Ikut Kembalikan Uang Korupsi Laptop Rp10 Miliar, Kejagung: Bukan Cuma dari Vendor