Suara.com - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jasa Putra mengungkapkan selama pandemi Covid-19, 70 persen kekerasan terhadap anak dilakukan oleh Ibu. Hal itu kata dia karena beban ganda yang harus dijalani para orang tua.
“Survei dari 14.000 orang tua yang kami tanya, 70 perssen kekerasan (terhadap anak) dilakukan para ibu. Jadi mungkin dampak pandemi. Peran Ibu menjadi ganda, apalagi ibu yang seorang guru. Dia harus mengajar anaknya dan mengajar kelas, ini tidak mudah,” kata Jasa lewat video diskusi daring, Sabtu (5/6/2021).
Karenanya, KPAI mendukung kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) membuka kembali pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah pada tahun ajaran baru Juli 2021 nanti.
Selain itu, berdasarkan survei yang dilakukan KPAI pada 2020, 70 persen anak mengaku rindu untuk kembali ke sekolah.
Kemudian, KPAI juga mengungkapkan bahwa kesiapan sekolah untuk melaksanakan PTM dibanding 2020, mengalami perbaikan yang cukup signifikan pada tahun ini.
Pada 2021, berdasarkan 23 sekolah yang didatangi KPAI periode Januari-Mei, terdapat kemajuan 78,34 persen. Sementara pada 2020 hanya 16 persen yang siap melaksanakan PTM.
“Sebab itu, tentu ini adalah kekuatan kita untuk terus kita dorong dan tentu kita apresiasi yang sudah uji coba PTM. Mudah-mudahan harapan pemerintah di bulan Juli untuk mendorong PTM di semua sekolah ini membuat betul-betul siap,” ujar Jasa.
Namun demikian, KPAI mengusulkan agar PTM di sekolah disesuaikan dengan kondisi dan situasi Covid-19 setiap daerah.
“Jika di daerah positive rate-nya di atas 5 persen ya tentu kita tidak dorong (gelar PTM), jadi tetap (pembelajaran) daring ya. Yang di bawah itu, daerah-daerah terpencil di kabupaten-kabupaten yang katakanlah dari zona oranye menuju abu-abu dan hijau, ya ini tentu kita dorong untuk PTM,” jelas Jasa.
Baca Juga: Mau Buka PTM Juli, Kemendikbud Ristek: Pengawasan Prokes di Sekolah Masih Jadi Persoalan
Sebelumnya, Mendikbud Ristek Nadiem Makarim menyatakan akan membuka sekolah dengan skema tatap muka pada Juli 2021, meski kasus COVID-19 masih tinggi sejak libur lebaran.
Nadiem menyatakan tidak ada tawar-menawar demi pendidikan. Dia beralasan masa depan Indonesia sangat bergantung pada sumber daya manusia.
"Tidak ada tawar-menawar untuk pendidikan, terlepas dari situasi yang kita hadapi," kata Nadiem dalam acara yang disiarkan YouTube Kemendikbud RI, Rabu (2/6).
Meski mengaku memahami kekhawatiran orang tua, namun Nadiem menyebut penundaan membuka sekolah bisa berdampak panjang.
Pembukaan sekolah Juli nanti, kata dia, juga berdasarkan pertimbangan usai dirinya membaca dan mendengar langsung keluhan para pelajar di media sosial.
Tag
Berita Terkait
-
Dukung Langkah Prabowo Setop Tradisi Kerahkan Siswa saat Penyambutan, KPAI Ungkap Potensi Bahayanya
-
Kondisi Pelaku Ledakan SMAN 72 Membaik, Polisi Siapkan Pemeriksaan Libatkan KPAI
-
Sepekan Pasca-Ledakan, SMAN 72 Jakarta Mulai Gelar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis
-
Survei KPAI: 35,9 Persen Anak Pernah Terima Menu MBG Mentah Hingga Basi
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Disentil Prabowo Gegara Siswa Turun ke Jalan, Pemkab Bantul Beri Penjelasan
-
Gebrakan Pramono Anung Lantik 2.700 Pejabat Baru DKI Dalam 2 Pekan, Akhiri Kekosongan Birokrasi
-
Pesan Menteri Brian ke Kampus: Jangan Hitungan Bantu Anak Tak Mampu, Tak akan Bangkrut!
-
Revisi UU Pemerintahan Aceh: DPR Desak Dana Otsus Permanen, Apa Respons Pemerintah?
-
DPR, Pemkot, dan DPRD Surabaya Satu Suara! Perjuangkan Hak Warga Atas Tanah Eigendom ke Jakarta
-
Pramono: Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Masih Berhak Terima KJP Plus
-
KPK Bentuk Kedeputian Intelijen, Jadi Mata dan Telinga Baru Tangkap Koruptor
-
Minta Pemerintah Pikirkan Nasib Bisnis Thrifting, Adian: Rakyat Butuh Makan, Jangan Ditindak Dulu
-
Peneliti IPB Ungkap Kondisi Perairan Pulau Obi
-
Ngaku Dikeroyok Duluan, Penusuk 2 Pemuda di Condet: Saya Menyesal, Cuma Melawan Bela Diri