Suara.com - Peringatan Hari Laut Sedunia jatuh tiap 8 Juni. Peringatan ini ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk negara-negara di seluruh dunia. Kendati lebih dari separuh wilayah Indonesia adalah laut, peringatan Hari Laut Sedunia tak begitu populer. Padahal ada filosofi menarik di balik peringatan hari tersebut.
Dilansir unesco.org Hari Laut Sedunia pertama kali digagas di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bumi di Rio de Jeneiro Brazil pada 1992 silam. Seorang delegasi asal Kanada mengusulkan adanya satu hari khusus yang digunakan untuk memperingati laut.
Kemudian usulan itu dilanjutkan pada 2002 ketika Komisi Oseanografi Antar Pemerintah (IOC) UNESCO mensponsori Jaringan Kelautan Dunia yang berperan penting dalam membangun dukungan terkait Hari Laut Sedunia. Pada 5 Desember 2008, PBB secara resmi menetapkan 8 Juni sebagai Hari Laut Sedunia (World Ocean Day) melalui resolusi 63/111.
Pada tahun 2021 peringatan Hari Laut Sedunia mengusung tema The Ocean: Life and Livelihoods. Di Indonesia tema hari laut direpresentasikan sebagai lautan sebagai kehidupan dan sumber kehidupan seluruh makhluk. Tema ini diambil karena laut menutupi lebih dari 70 persen planet bumi. Sebagian besar wilayah Indonesia juga terdiri dari lautan.
Hari laut ditetapkan bukan tanpa alasan. PBB ingin meyakinkan bahwa laut memiliki hubungan yang kental dengan kehidupan manusia. Hari laut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran manusia untuk melindungi lautan.
Kampanye kecil bisa dilakukan dengan tidak membuang sampah di laut atau dengan melindungi ekosistem laut. Hari Laut Sedunia juga memiliki filosofi bahwa laut merupakan paru-paru planet bumi yang menjadi tempat tinggal manusia. Air laut berperan dalam siklus hujan serta menyediakan sumber makanan dan obat-obatan.
Di samping itu, laut menyimpan potensi ekonomi yang sangat besar. Lebih dari 40 juta penduduk di seluruh dunia menggantungkan hidupnya dari industri kelautan . Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah hingga tahun 2030 mendatang.
Sayangnya pengelolaan laut yang tidak berkelanjutan membuat lebih dari separuh terumbu karang di seluruh dunia hancur karena ulah manusia. Populasi ikan besar juga akan habis. Untuk itu diperlukan pengelolaan lautan yang inovatif dan berlandaskan lingkungan.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Baca Juga: Asal Usul Nagoya Hill, Pusat Wisata Belanja Barang Murah Terlengkap di Batam
Berita Terkait
-
Kabel Bawah Laut Bifrost Resmi Mendarat di Manado, Perkuat Konektivitas Digital Indonesia
-
Kilas Balik Hari Palang Merah Indonesia 17 September, Sejarahnya Sejak 1945
-
Protes Tanggul Viral, KTP Nelayan Cilincing Bakal Dicek, Wamen KKP: Mana Pendatang, Mana Warga Asli
-
Mengulik Sejarah Perkembangan Futsal di Indonesia
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor