Suara.com - Satpam di salah satu bank swasta d India menembak seorang nasabah karena tak pakai masker. Menyadur Gulf News Selasa (29/06), sebelum ditembak, keduanya terlibat pertengkaran.
Peristiwa ini terjadi di sebuah bank di Bareilly pada hari Jumat. satpam yang ditempatkan di cabang Bank of Baroda's Junction Road menembak kaki nasabah, Rajesh Kumar, seorang karyawan kereta api.
Laporan awal menyebut mereka sempat adu pendapat karena Kumar tidak mengenakan topeng. Kini korban dirawat di rumah sakit di Bareilly sementara satpam bernama Keshav Prasad Mishra ditahan polisi.
Mishra mengatakan dia menembak Rajesh Kumar karena marah. Laporan menyebut terdakwa sebagai penjaga keamanan swasta bank yang memiliki senjata berlisensi.
Kini semua orang yang hadir di bank diinterogasi dan pernyataan pelanggan akan dicatat setelah dia sadar kembali.
Perkara tak pakai masker kerap memunculkan masalah baru. Sebelumnya di Inggris, seorang remaja menjadi korban kekerasan lantaran tak memakai masker di dalam bus.
Menyadur Birmingham Mail, insiden ini terjadi di bus tingkat pada Kamis (1/10) lalu, dimulai dengan protes dari penumpang yang datang dengan pasangannya. Remaja ini ditendang kepalanya oleh penumpang lain.
"Saya tidak bersikap rasis tapi virus seringnya menginfeksi orang kulit hitam dan Asia. Pakai maskermu," teriak laki-laki yang berada di bus dengan pasangannya.
Saat hendak turun, pria itu menyambangi tempat duduk gadis remaja dan langsung menendang kepalanya. Ketegangan di dalam bus makin meningkat.
Baca Juga: Ditegur Karena Tak Pakai Masker, Bolsonaro Semprot Wartawan: Diam Kamu!
Penumpang lain kemudian menghampiri laki-laki itu dan menjatuhkannya ke lantai sembari membentaknya atas apa yang ia lakukan kepada si gadis tanpa masker.
Kepolisian West Bromwich mengonfirmasi insiden ini, menyebut pihaknya tengah melakukan penyelidikan atas kasus kekerasan di bus yang melaju di Hill Top tersebut.
"Kami telah berbicara dengan gadis itu, dan sedang memeriksa rekaman ponsel yang telah disebar di media sosial," kata kepolisian menegaskan pihaknya masih terus menyelidiki kejahatan terkait rasial ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Pemprov DKI Hibahkan Gedung YLBHI, Pramono Anung: Akses Keadilan Warga Tidak Mampu
-
KPK Akui Tangkap Kajari dan Kasi Intel Kejari HSU Saat OTT di Kalsel, Langsung Dibawa ke Jakarta
-
Buntut Kereta Bandara Tabrak Avanza di Kalideres, Terjadi Penumpukan di Stasiun Rawa Buaya
-
Tabrakan di Kalideres: Avanza Dihantam Kereta Bandara, Penumpang Luka Parah
-
LPSK Ungkap Banyak Tantangan dalam Pelaksanaan Restitusi bagi Korban Tindak Pidana
-
Kick Off Program Quick Win Presiden Prabowo, Menteri Mukhtarudin Lepas 1.035 Pekerja Migran Terampil
-
Kejati Jakarta Tetapkan RAS Tersangka Kasus Klaim Fiktif BPJS Ketenagakerjaan Rp 21,73 Miliar
-
Said Didu Sebut Luhut Lebih Percaya Xi Jinping Ketimbang Prabowo, Sinyal Bahaya bagi Kedaulatan?
-
IACN Endus Bau Tak Sedap di Balik Pinjaman Bupati Nias Utara Rp75 Miliar ke Bank Sumut
-
Sesuai Arahan Prabowo, Ini Gebrakan Menteri Mukhtarudin di Puncak Perayaan Hari Migran Internasional