Suara.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyatakan suntikan ketiga atau booster vaksin Covid-19 baru diperuntukkan untuk tenaga kesehatan yang berjibaku di garda terakhir penanganan pandemi.
Wiku menyebut meski dalam beberapa studi disebutkan bahwa varian virus bisa memperlemah efikasi vaksin, masyarakat untuk sementara masih cukup dua dosis vaksin.
Sehingga masyarakat diimbau untuk tidak melakukan mixing vaccines atau penambahan dosis booster sendiri dan bahkan tanpa pengawasan tenaga kesehatan.
"Untuk saat ini, secara umum 2 kali dosis vaksin sudah cukup bagi masyarakat umum untuk membentuk kekebalan individu, karena studi ilmiah menunjukkan rata-rata antibodi pada populasi dapat bertahan dalam jangka waktu bulanan, bahkan tahunan," kata Wiku dalam jumpa pers virtual, Kamis (15/7/2021).
Wiku menjelaskan, menurut temuan dari beberapa studi ilmiah, dari berbagai jenis vaksin yang disarankan oleh WHO, keberadaan vaksin Covid-19 masih penting terutama dalam meminimalisasi gejala yang ditimbulkan.
Oleh sebab itu, pemerintah masih tetap fokus akan mempercepat vaksinasi dua dosis untuk masyarakat dengan vaksin Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm; serta menyuntik vaksin ketiga merek Moderna kepada nakes.
"Terlepas dari adanya penambahan kebijakan booster vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan, pemerintah akan tetap fokus pada akselerasi vaksinasi demi pencapaian kekebalan komunitas di akhir tahun 2021," ucapnya.
Untuk diketahui, sejauh ini pemerintah telah menyuntikkan vaksin dosis pertama sebanyak 39.628.149 orang (19,03 persen) dan baru 15.810.099 orang (7,59 persen) yang menerima dosis kedua atau selesai vaksinasi Covid-19.
Sementara total sasaran vaksin adalah 208.265.720 atau 70 persen warga Indonesia yang ditargetkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi harus selesai dalam waktu satu tahun untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.
Baca Juga: Covid-19 Menggila, Satgas Minta Warga Tak Sebar Hoaks dan Manfaatkan Situasi
Berita Terkait
-
Bantuan AS, 1,5 Juta Vaksin Moderna Kembali Mendarat di Bandara Soekarno-Hatta Sore Ini
-
Bobol Data Vaksinasi Covid-19, Relawan Penjual Sertifikat Vaksin Ditangkap
-
Covid-19 Menggila, Satgas Minta Warga Tak Sebar Hoaks dan Manfaatkan Situasi
-
Satgas Covid-19 Prediksi Hasil PPKM Darurat Baru Terlihat 3 Pekan ke Depan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Detik-detik Mengerikan Banjir Bandang Seret Mahasiswa KKN UIN Walisongo di Kendal, 3 Tewas 3 Hilang
-
Keji! Nenek Mutmainah Tewas, Jasadnya Diduga Dibakar dan Dibuang Perampok ke Hutan
-
Subsidi Menyusut, Biaya Naik: Ini Alasan Transjakarta Wacanakan Tarif Baru
-
Strategi Baru Turunkan Kemiskinan, Prabowo Akan Kasih Fasilitas buat UMKM hingga Tanah untuk Petani
-
Empat Gubernur Riau Tersandung Korupsi, KPK Desak Pemprov Berbenah
-
Nasib Gubernur Riau di Ujung Tanduk, KPK Umumkan Status Tersangka Hari Ini
-
Pemprov Sumut Dorong Ulos Mendunia, Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO
-
Alamak! Abdul Wahid jadi Gubernur ke-4 Terseret Kasus Korupsi, Ini Sentilan KPK ke Pemprov Riau
-
Nasib Diumumkan KPK Hari Ini, Gubernur Riau Wahid Bakal Tersangka usai Kena OTT?
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?