Suara.com - Tulang rusuk remaja, gigi, dan kesaksian para penyintas memberi petunjuk tentang lokasi kuburan tak bertanda anak-anak di bekas sekolah asrama Kanada, kata para peneliti, Kamis (15/7/2021).
Penemuan dan kesaksian itu menggambarkan bahwa anak-anak diseret dari tempat tidur mereka di tengah malam untuk menggali kuburan di sebuah kebun apel, kata mereka.
Sarah Beaulieu, seorang spesialis radar penembus tanah dari University of the Fraser Valley, melakukan pencarian pada Mei di situs bekas Sekolah Asrama Indian Kamloops di British Columbia.
Pencarian itu mengarah pada penemuan sekitar 200 kuburan tak bertanda yang diduga merupakan makam anak-anak, yang beberapa di antaranya anak-anak berusia 3 tahun, yang menggemparkan publik.
Beaulieu mengatakan pencariannya hanya mencakup hampir satu hektar dari situs seluas 65 hektar.
"Penyelidikan ini baru di permukaan," katanya kepada wartawan dalam pengarahan teknis mendalam pertama tentang penemuan itu.
Kuburan yang diduga makam anak-anak itu relatif dangkal --antara 0,7 dan 0,8 meter di bawah permukaan-- sejalan dengan laporan bahwa anak-anak terpaksa menggalinya, kata Beaulieu.
Mulai 1831 dan belakangan pada 1996, sistem sekolah asrama Kanada secara paksa memisahkan anak-anak pribumi dari keluarga mereka, menjadikan mereka kekurangan gizi dan mengalami pelecehan fisik dan seksual. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Kanada pada 2015 menyebut perlakuan itu sebagai "genosida budaya."
Orang-orang yang selamat dari tragedi itu dan berbicara dengan Reuters mengingat kelaparan terus-menerus dan kesepian yang menghantui. Mereka ingat betapa sekolah-sekolah berada di bawah ancaman dan kerap mengalami penggunaan kekerasan.
Baca Juga: Kanada Dilanda Cuaca Panas Ekstrem, 719 Orang Tewas dan Lebih dari 100 Hutan Terbakar
Kepala Tk'emlupste Secwepems First Nation Rosanne Casimir, yang mengungkapkan penemuan itu bulan Mei, pada Kamis mengulangi seruan kepada pemerintah Kanada dan Oblat Katolik Roma Maria Tak Bernoda --yang mengelola sekolah tersebut-- untuk merilis catatan yang akan memungkinkan lembaganya untuk mengidentifikasi jasad anak-anak itu.
Oblat Maria Tak Bernoda telah mengatakan kepada Reuters bahwa mereka menyediakan semua catatan kecuali Codex Historicus, atau catatan harian, yang sedang didigitalkan, dan catatan personel, yang sedang dicari panduan hukumnya.
Beaulieu mengatakan berita tentang anak-anak yang meninggal di lembaga asimilasi kejam yang dijalankan oleh gereja-gereja atas nama pemerintah Kanada itu bukanlah hal baru dan sudah diketahui selama beberapa generasi.
Pernah menjadi sekolah asrama terbesar di Kanada, sekolah Kamloops beroperasi dari 1890 hingga 1978 dan pada suatu waktu memiliki sebanyak 500 siswa.
Penemuan kuburan itu mengguncang Kanada, mendorong pencarian di tempat lain dilakukan dan memaksa masyarakat Kanada untuk menentang perlakuan genosida di negara mereka terhadap masyarakat adat.
Sejak itu, penemuan serupa telah diumumkan di Cowessess First Nation di Saskatchewan dan dekat Cranbrook, British Columbia, di antara lokasi-lokasi lain.
Berita Terkait
-
Kanada Dilanda Cuaca Panas Ekstrem, 719 Orang Tewas dan Lebih dari 100 Hutan Terbakar
-
Panas Ekstrem, Ratusan Orang di Kanada Mati Mendadak
-
Kanada Panas Ekstrem, 134 Orang Dilaporkan Tewas Mendadak
-
Gelombang Panas Terjang Kanada, Lebih dari 100 Kematian Mendadak Dilaporkan
-
Bikin Geger! Penemuan Ratusan Kuburan Tak Bertanda di Bekas Asrama Sekolah
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Tito Karnavian: Anggaran Pemulihan Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar Capai Rp 59 Triliun
-
JPPI Terima Aduan Sekolah di Banten Diduga Palak SPPG Rp1.000 per Siswa Tiap Hari
-
Awas Macet! Ini Daftar 33 Titik Penutupan Jalan dan Rute Alternatif Malam Tahun Baru 2026 di Jakarta
-
BNPT Temukan 21.199 Konten Radikal, Anak Jadi Sasaran Terorisme di Ruang Digital
-
Kementerian PU Terus Tangani Layanan Air Bersih bagi Masyarakat Aceh Tamiang Pascabencana
-
Kelakar Menkeu Purbaya Sentil BNPB di Rakor Aceh: Lu Pelit, Gua Kasih Duitnya!
-
Menkeu: Ada Rp1,51 Triliun Siap Pakai untuk Pemulihan Bencana, BNPB Segera Ajukan Sebelum Hangus!
-
KSAD Ungkap Perjuangan TNI Kerja 24 Jam di Aceh: Pakai Dana Swadaya, yang Penting Jalan Tersambung!
-
Malioboro Bakal Disterilkan, Polisi Siapkan Rekayasa Lalin di Tugu Jogja saat Malam Pergantian Tahun
-
Menhub Pastikan Bandara dan Pelabuhan Aceh Aman, Tapi Jalur Kereta Api Rusak Parah Disapu Air