Suara.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menjawab serangan kritikan terhadapnya karena tengah gemar menonton sinetron Ikatan Cinta. Ia meyakini kalau dirinya tetap bekerja sebagai menteri.
Melalui akun Twitter-nya @mohmahfudmd, Mahfud MD sempat mengungkapkan kalau dirinya terlarut dalam sinetron Ikatan Cinta di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Dalam kesempatan itu, ia juga memberikan ilmu soal hukum pidana yang menurutnya keliru dalam alur cerita Ikatan Cinta.
Tapi, masyarakat justru memandang lain. Banyak warganet yang malah mengkritik Mahfud MD seolah tidak berempati dengan kondisi kritis saat ini.
"Tak apa-apa kalau sinetron. Semua kritik dan dukungan bagus. Terimakasih atas semua kritik dan dukungan untuk cuitan saya itu," kata Mahfud kepada wartawan, Sabtu (17/7/2022).
"Itu artinya demokrasi berjalan. Ada yang yang punya pandangan, ada yang mengritik, ada yang mendukung, dan ada yang diam saja, tidak ada yang melanggar hukum," sambungnya.
Mahfud lantas menjelaskan bahwa maksud ia menceritakan soal Ikatan Cinta itu karena hendak menyampaikan pesan penting soal hukum.
Menurutnya, ada perbedaan mendasar antara hukum pidana, hukum perdata, dan hukum administrasi.
"Kalau ini tak dipahami ya kacau, apalagi kalau diperagakan sebagai tindakan aparat," tuturnya.
Baca Juga: Vaksin Berbayar Dibatalkan, Mahfud MD: Semua Vaksin COVID-19 Gratis
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut mengaku tetap bekerja. Bahkan ia mengaku seringkali rapat hingga malam hari.
"Saya sih tetap bekerja, bahkan yang resmi seperti rapat-rapat bisa sampai jam 22.00 WIB. Seharian Jumat kemarin saya rapat berkali-kali sampai jam 21.00 WIB.
"Terakhir memimpin rapat lintas kementerian/lembaga sampai jam 21.30 WIB membahas strategi media dan pengamanan G20 Presidency yang akan berlangsung tahun 2022."
Kritik Ringan soal Hukum Pidana
Sebelumnya, Mahfud MD mengungkap dirinya tengah gemar menonton sinetron Ikatan Cinta di tengah pelaksanaan PPKM Darurat.
Saking terlarut dalam jalan cerita, Mahfud MD sempat memberikan kritik ringan soal hukum pidana.
Berita Terkait
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
Mahfud MD: Utang Whoosh Wajib Dibayar, tapi Korupsi Harus Tetap Diusut KPK
-
Mahfud MD Soroti Reformasi Polri, Sebut Polri Sedang Jadi Perhatian Publik!
-
Mahfud MD Bantah Dirinya Pernah Sebut Ijazah Jokowi Asli: Itu Pelintiran dan Bohong
-
Roy Suryo Jadi Tersangka, Mahfud MD: Tuduhan Tidak Jelas, Pembuktian Ijazah Harusnya di Pengadilan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta