Suara.com - Lebanon kini menjual burger paling populer di McDonald's, Big Mac, dengan harga paling murah di dunia setelah nilai mata uangnya anjlok terhadap dolar AS.
Menyadur Arab News Selasa (27/07), Economist Intelligence Unit melaporkan nilai pound Lebanon merosot tajam dan membuatnya 70 persen undervalued terhadap dolar AS.
Big Mac tidak murah bagi mereka yang membayar dalam mata uang lokal, seharga 29.904 pound Lebanon tapi dengan nilai tukar 17.800 dolar, harganya menjadi USD 1,68 saja.
Harga sebuah burger besar dengan isian yang menggugah selera ini sangat menguntungkan bagi mereka yang membayar dengan USD, termasuk para turis asing.
Anjloknya pound Lebanon memperburuk dan mempercepat inflasi pada barang dasar lainnya seperti beras, gula dan tepung, kata analis ekonomi Lebanon Bassel Al-Khatib.
Kebanyakan orang dibayar dalam mata uang lokal di Lebanon, di mana upah minimum nasional mencapai 675.000 pound Lebanon per bulan, yang dulunya bernilai hampir $450 pada nilai tukar resmi.
Tapi hari ini hampir tidak mencapai USD 30 di pasar gelap, menurut Crisis Observatorium di American University of Beirut (AUB).
Observatory mengatakan biaya makanan telah melonjak 700 persen selama dua tahun terakhir dan peningkatan ini telah melonjak hingga 50 persen dalam beberapa minggu terakhir.
Warga Lebanon semakin miskin setiap hari dan mendorong mereka untuk menjual emas, mobil dan bahkan perabotan untuk bertahan hidup.
Baca Juga: Dilanda Krisis Ekonomi Parah, Wanita di Lebanon Kesulitan Beli Pembalut
Beberapa yang beruntung bisa menunggu transfer dolar AS dari kerabat mereka di luar negeri atau menunggu bantuan masyarakat sipil, lapor media Arab, Al-Khatib.
Di media sosial Lebanon, postingan permintaan donasi untuk susu bayi yang baru lahir dan obat-obatan yang tidak tersedia di pasar atau dijual dengan harga yang sangat tinggi terus bertambah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Bakal Patroli, Menkeu Purbaya Siap Tarik Anggaran Kementerian yang Lambat Serap Dana
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru