Suara.com - Anggota Komisi IX DPR RI fraksi PAN, Saleh Daulay ikut menanggapi terkait membeludaknya warga hingga melanggar protokol kesehatan (prokes) ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan sembako di Terminal Grogol, Jakarta Barat, Selasa (10/8/2021).
Saleh menyayangkan kenapa Jokowi sampai repot-repot blusukan ke masyarakat meski banyak memilik menteri-menteri sebagai pembantunya di pemerintahan.
Meski memicu kerumunab warga, Saleh mengaku mengapresasi upaya Presiden Jokowi membantu rakyat miskin. Namun, menurutnya, niatan itu bisa berbalik menjadi blunder kepada Jokowi karena pembagian sembako itu memicu kerumunan warga.
"Kalau prokesnya enggak dijalankan dengan baik maka pembagian sembako tersebut tentu ada semacam ketidaksempurnaan ya. Karena tujuannya membantu masyarakat kecil tapi dilakukan malah menjadi tempat penyebaran virus covid," kata Saleh saat dihubungi Suara.com, Rabu (11/8/2021).
Terkait hal itu, Saleh menganggap, semestinya Jokowi tidak turun langsung untuk membagikan sembako atau bansos untuk sementara waktu. Pasalnya, Jokowi dianggap masih memiliki banyak pembantu yang bisa diandalkan.
"Menurut saya sih sebetulnya presiden Jokowi tidak perlu turun langsung membagikan sembako. Dan presiden kan punya banyak pembantu mulai dari Menteri kemudian Ditjen-Ditjen kemudian ada Pemda kepala dinas dan seterusnya yang bisa diarahkan dalam rangka membagi sembako tersebut," kata dia.
Ketua Fraksi PAN DPR RI ini mengatakan bakal terjadi kerumunan jika Jokowi turun langsung membagikan sembako. Pasalnya, masyarakat berkumpul dengan antusias lantaran ingin melihat wajah presiden.
"Karena kerumunan keramaian orang itu kan tidak baik juga nanti dikhawatirkan bisa menular ke mana-mana termasuk kepada para paspampres, rombongan presiden bahkan presiden sendiri. Jadi tentu harus dihindari. Untuk sementara ini presiden tidak perlu lah untuk turun," ungkapnya.
Lebih lanjut, Saleh menyarankan, kepada presiden untuk bisa berkoordinasi langsung dengan menteri sosial soal pembagian sembako. Jokowi disebut tidak perlu lagi repot-repot turun ke lapangan untuk cek perkembangan penyaluran bantuan.
Baca Juga: Pembagian Sembako Jokowi Bikin Kerumunan, PKS: Konfirmasi Julukan The King Of Lip Service!
"Menteri sosialnya kan udah turun ke mana-mana itu ada pelanggaran ada pemotongan saya dengar kan itu sangat rajin tuh malah disorot di mana mana. Jadi udah cukup lah menurut saya. Laporan bisa dilaporkan ke presiden," kata dia.
Pembagian Sembako Picu Kerumunan
Sebelumnya, Presiden Jokowi sempat mendatangi Terminal Grogol, Jakarta Barat untuk membagi-bagikan sembako kepada masyarakat, Selasa (10/8/2021) kemarin.
Pantauan Suara.com di lokasi Jokowi tiba sekitar pukul 16.12 WIB. Namun saat tiba, Jokowi tidak turun dari mobil yang ditumpanginya. Masyarakat pun hanya bisa melihat dari jauh sambil meneriaki memanggil-manggil namanya.
Dari dalam mobil Jokowi melambaikan tangan kepada para warga yang berkumpul. Sekitar 5 menit kemudian Jokowi langsung meninggalkan lokasi.
Saat Jokowi tiba, pembagian sembako sebenarnya berjalan kondusif. Mereka mengantre dengan menjaga jarak. Namun setelah mantan Gubernur DKI Jakarta itu meninggalkan lokasi, situasi tidak kondusif.
Berita Terkait
-
Pembagian Sembako Jokowi Bikin Kerumunan, PKS: Konfirmasi Julukan The King Of Lip Service!
-
Antre 2 Jam Sambil Gendong Bayi, Vivit Kecewa Tak Kebagian Sembako Jokowi
-
Diteriaki Warga yang Antre Sembako, Jokowi Cuma Dadah-dadah dari dalam Mobil
-
Berebut hingga Saling Dorong, Warga Bahkan Kejar Mobil Sembako Jokowi ke Jalan Raya
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka