Suara.com - Kurang dari sepekan tersisa sebelum menarik pasukan terakhirnya keluar dari Afghanistan, Amerika Serikat dalam 24 jam terakhir telah mengevakuasi 19.000 orang lagi.
Mereka terdiri atas warga Amerika dan warga Afghanistan yang ingin meninggalkan Tanah Air mereka, kata Departemen Pertahanan, Rabu (25/8).
Melansir laman VOA Indonesia, Kamis (26/8/2021), namun demikian, para pejabat mengatakan 10.000 orang lainnya masih berdesakan di bandara internasional di Kabul dengan harapan dapat melarikan diri dari negara yang dikuasai oleh Taliban itu.
Sebanyak 90 penerbangan militer Amerika dan internasional meninggalkan Kabul, Rabu (25/8), satu penerbangan setiap 39 menit selama beberapa periode. Secara keseluruhan, sekitar 88.000 orang telah dievakuasi sejak operasi dimulai beberapa minggu lalu.
Suasana di Bandara Internasional Hamid Karzai dilaporkan tetap tegang dan kacau, tetapi juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan “tidak akan menjadi tanggung jawab Amerika” untuk mengontrol keamanan bandara di sana setelah 31 Agustus, tanggal yang ditetapkan Presiden AS Joe Biden untuk mengakhiri operasi militer AS di Afghanistan.
Para pejabat mengatakan mereka tahu ada “banyak orang putus asa yang ingin meninggalkan Afghanistan.”
Pentagon mengatakan semua warga Afghanistan yang mendukung operasi AS selama dua dekade terakhir dan mendapatkan visa untuk memasuki AS dan telah mencapai bandara, akan dievakuasi.
Militer AS mengatakan akan melanjutkan upaya evakuasi dari bandara hingga batas waktu, Selasa (31/8), jika diperlukan, tetapi menjelang akhir akan lebih memprioritaskan pemindahan pasukan dan peralatan militer AS. Kirby mengatakan saat ini ada 5.400 tentara AS di bandara Kabul.
Para pejabat Pentagon mendesak anggota Kongres AS tidak melakukan perjalanan ke Kabul untuk menyaksikan evakuasi setelah anggota DPR Seth Moulton dari Partai Demokrat, dan Peter Meijer dari Partai Republik – keduanya pernah berdinas militer di Timur Tengah – melakukan perjalanan mendadak ke ibu kota Afghanistan itu minggu ini untuk mengkaji situasi.
Baca Juga: Ingin Jalin Hubungan Baik, Taliban Ajak Negara Lain Bantu Rekonstruksi Afghanistan
Sementara itu, Korea Selatan mengumumkan pihaknya berencana untuk mengevakuasi sekitar 380 orang yang mendukung kegiatan resmi negara itu di Afghanistan. (Sumber: VOA Indonesia)
Berita Terkait
-
Wih! China dan Rusia Sepakat Bantu Afghanistan di Masa Sulit
-
Ingin Jalin Hubungan Baik, Taliban Ajak Negara Lain Bantu Rekonstruksi Afghanistan
-
Kisah Mantan Menteri yang Kini Jadi Pengantar Pizza
-
Ratusan Pekerja Media Kabur dari Afghanistan, Diterima di Meksiko
-
Puluhan Pelajar AS Terjebak di Afghanistan
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Jurnalisme Masa Depan: Kolaborasi Manusia dan Mesin di Workshop Google AI
-
Suara.com Raih Top Media of The Year 2025 di Seedbacklink Summit
-
147 Ribu Aparat dan Banser Amankan Misa Malam Natal 2025
-
Pratikno di Gereja Katedral Jakarta: Suka Cita Natal Tak akan Berpaling dari Duka Sumatra
-
Kunjungi Gereja-Gereja di Malam Natal, Pramono Anung: Saya Gubernur Semua Agama
-
Pesan Menko Polkam di Malam Natal Katedral: Mari Doakan Korban Bencana Sumatra
-
Syahdu Misa Natal Katedral Jakarta: 10 Ribu Umat Padati Gereja, Panjatkan Doa untuk Sumatra
-
Melanggar Aturan Kehutanan, Perusahaan Tambang Ini Harus Bayar Denda Rp1,2 Triliun
-
Waspadai Ucapan Natal Palsu, BNI Imbau Nasabah Tidak Sembarangan Klik Tautan
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?