Suara.com - Presiden Joe Biden telah bersumpah untuk membalas dendam pada teroris yang membunuh tentara AS dan warga sipil Afghanistan, dalam dua aksi bom yang menghancurkan di depan Bandara Internasional, Kabul.
Pemimpin AS ini pada awalnya memuji "pahlawan" buat mereka yang kehilangan nyawa dalam upaya membantu warga Afghanistan yang mencoba melarikan diri.
Dia kemudian memberikan penghormatan yang meriah kepada pasukan yang terbunuh, sebelum mengancam akan memburu pembunuh mereka dan mengheningkan cipta selama satu menit.
Joe Biden bersumpah membalas dendam pada para pelaku yang mengaku berada di balik serangan hari itu, memperingatkan ISIS-K: "Kami tidak akan memaafkan, kami tidak akan lupa, kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayar."
Amarah Joe Biden sanagt terlihat saat dia berbicara kepada masyarakat Amerika, setelah 12 tentara AS dan puluhan warga Afghanistan tewas dalam pemboman kembar yang mengoyak ibu kota.
Dia memimpin konferensi pers Gedung Putih pada Kamis (26/8/2021), waktu setempat di bawah tekanan besar atas penanganannya terhadap penarikan AS, dilansir dari Mirror, Jumat (27/8/2021).
Joe Biden pada awalnya mengingat rasa sakit dari kematian putranya sendiri ketika dia mengakui hari paling mematikan di Amerika dalam satu dekade di Afghanistan.
"Anda mendapatkan perasaan ini seperti tersedot ke dalam lubang hitam di tengah dada Anda. Tidak ada jalan keluar. Hatiku sakit untukmu," katanya kepada keluarga Marinir yang berduka.
Namun, ketika ditanyai tentang perannya sendiri menjelang pembantaian itu, joe Biden bersikeras bahwa dia mendukung keputusannya untuk mundur.
Baca Juga: Dua Ledakan Besar di Bandara Kabul Tewaskan 60 Orang
"Tuan-tuan dan nyonya-nyonya, sudah waktunya untuk mengakhiri perang 20 tahun," katanya.
Itu adalah hari yang gelap bagi pasukan AS, yang menderita korban tewas tertinggi dalam satu hari sejak Agustus 2011, ketika 30 personel tewas setelah sebuah helikopter ditembak jatuh.
Dan itu adalah hari horor lain bagi warga Afghanistan yang mencoba melarikan diri dari negara itu.
Pembom bunuh diri menargetkan daerah di luar Bandara Internasional Hamid Karzai di mana orang-orang yang putus asa berkumpul dalam upaya untuk melarikan diri dari kekuasaan Taliban.
Pembom menyasar penduduk Afghanistan berkumpul bersama di saluran pembuangan dengan harapan keselamatan bersama dengan pasukan yang mengamankan lokasi.
Taliban mengatakan beberapa pengawalnya juga tewas dalam ledakan itu dan mengutuk kekerasan yang menargetkan orang banyak yang mencoba melarikan diri dari kekuasaannya sendiri.
Joe Biden mengatakan kepada masyarakat Amerika bahwa AS mendapati dirinya perlu berkoordinasi dengan personel Taliban di lapangan, tetapi menambahkan pendiriannya tetap bahwa "mereka bukan orang baik."
"Saya bertanggung jawab atas, pada dasarnya, semua yang terjadi akhir-akhir ini. Tapi inilah kesepakatannya: Anda tahu, saya berharap suatu hari Anda akan mengatakan hal-hal ini, Anda tahu sama seperti saya, bahwa mantan presiden membuat kesepakatan dengan Taliban," jelasnya.
Ledakan itu merobek kerumunan yang memadati gerbang bandara Kabul yang putus asa untuk meninggalkan Afghanistan sejak Taliban merebut kekuasaan hampir dua minggu lalu.
Kementerian Pertahanan mengatakan tidak ada militer Inggris atau personel lain yang terluka dalam serangan itu.
Korban tewas militer AS dalam perang Afghanistan sejak 2001 mencapai sekitar 2.500 sebelum putaran terakhir pertumpahan darah.
Serangan itu terjadi setelah AS dan sekutunya mendesak warga Afghanistan untuk meninggalkan daerah sekitar bandara karena ancaman militan ISIS.
Dalam sebuah pernyataan, ISIS mengaku bertanggung jawab dan mengatakan salah satu pelaku bom bunuh diri telah menargetkan "penerjemah dan kolaborator dengan tentara Amerika".
AS dan sekutunya telah melakukan salah satu evakuasi udara terbesar dalam sejarah, membawa sekitar 95.700 orang, termasuk 13.400 pada hari Rabu, Gedung Putih mengatakan pada hari Kamis.
Sebuah angkutan udara besar-besaran warga negara asing dan keluarga mereka, serta ribuan pengungsi Afghanistan, telah berlangsung sejak hari sebelum pasukan Taliban merebut Kabul pada 15 Agustus.
AS, Inggris, dan pasukan asing lainnya telah berlomba untuk melakukan pengangkutan udara sebelum militer ditarik sepenuhnya dari negara itu.
AS dan Inggris telah berjanji misi evakuasi akan terus berlanjut, dengan hanya beberapa hari lagi.
Namun awal pekan ini para menteri Inggris memperingatkan Inggris tidak akan dapat membantu semua orang yang berharap dievakuasi tepat waktu.
Tag
Berita Terkait
-
Bandara Kabul Rusuh, Evakuasi Diwarnai Baku Tembak dengan Pihak Tak Dikenal
-
Taliban Kembali Berkuasa, Akankah Afganistan Jadi Ladang Teroris?
-
Viral Video Diduga Gadis Afghanistan Sesenggukan Meminta Tolong ke Tentara Amerika
-
Bagaimana Kehidupan Warga Afghanistan di Bawah Kuasa Taliban?
-
NATO Sebut 20 Orang Tewas di Bandara Kabul Sepekan Terakhir
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
Terkini
-
Kemenag Ungkap Lonjakan Nikah Siri Pada Anak Muda, Ada 34,6 Juta Pernikahan Tak Tercatat Negara
-
Misteri Mi Goreng Lembek! Fakta di Balik Keracunan MBG Massal Siswa SDN 01 Gedong Terungkap
-
Pemda Didukung Mendagri untuk Sukseskan Implementasi PSEL
-
Ilham Habibie Ungkap KPK Akan Kembalikan Mobil Mercedes Benz Ayahnya yang Disita dari Ridwan Kamil
-
Menu MBG Bermasalah? 20 Siswa SDN 01 Gedong Jaktim Diduga Keracunan Usai Santap Mi Goreng
-
Kematian Diplomat Arya Daru: DPR Desak Investigasi Independen dan Ekshumasi
-
5 Siswa SD di Serang Mundur Program Sekolah Rakyat Jelang KBM Dimulai, Ini Sederet Alasannya!
-
Ilham Habibie Datangi KPK, Berharap Mobil Ayahnya 'Pulang' dari Kasus Korupsi
-
Ramai Info Loker Petugas Haji di Medsos, Kemenhaj: Itu Hoaks!
-
Istri Arya Daru Bantah Isu Selingkuh di Balik Kematian Suami: Soal Kondom, Ini Penjelasannya!