Suara.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengklaim keadaan darurat di rumah sakit akibat lonjakan pasien Covid-19 akibat varian delta sudah terlewati.
Wiku mengatakan per tanggal 5 September tidak ada provinsi dengan angka keterpakaian tempat tidur atau BOR di atas 60 persen, bahkan angka BOR tertinggi hanya di Aceh yakni sebesar 45,47 persen.
"Ini artinya keadaan darurat lonjakan pasien Covid-19 di rumah sakit telah kita berhasil kita lewati di semua provinsi di Indonesia," kata Wiku dalam jumpa pers virtual, Selasa (7/9/2021).
Lima provinsi dengan BOR tertinggi antara lain; Aceh 46,47 persen, Bali 40,04 persen, Papua 35,50 persen, Bangka Belitung 34,7 persen, dan Kalimantan Utara 34,2 persen.
Selain itu, angka kematian pasien Covid-19 juga mengalami penurunan dalam sepekan terakhir hingga di bawah seribu per harinya.
"Untuk pertama kalinya setelah lonjakan kasus pada Juni lalu, selama satu minggu kemarin kasus kematian harian di Indonesia berada di bawah seribu kematian per hari, rata-rata kematian harian pada minggu kemarin sebesar 563 kematian," jelasnya.
"Tentunya ini perkembangan yang menunjukkan adanya perbaikan meskipun tetap saja satu kematian saja terbilang nyawa dan tidak bisa dibiarkan," sambung Wiku.
Kemudian, laju penularan atau positivity rate di Indonesia saat ini sebesar 6,97 persen, artinya sedikit di atas standar aman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 5 persen.
Wiku menyebut seluruh provinsi juga mengalami penurunan positivity rate selama 2 minggu berturut-turut.
Baca Juga: Salah Data Pasien Covid-19 Sembuh Malah Tercatat Meninggal, Begini Kata Kadinkes Bali
"Kecuali Sulawesi Barat yang sempat mengalami kenaikan. Penurunan paling drastis terjadi pada Lampung yang turun sebesar 40,14 persen dan Jambi turun 36,74 persen dan Aceh turun 31,26 persen," tuturnya.
Sementara 14 provinsi sudah di bawah standar aman WHO, antara lain Maluku, DKI Jakarta, Maluku Utara, Kepulauan Riau, Bengkulu, Banten, Sulawesi Tenggara, Sumatera Selatan, Papua, Jawa Timur, Papua Barat, Gorontalo, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Barat.
Berita Terkait
-
Update: Positif Covid-19 Indonesia Tambah 7.201 Orang, 14.159 Pasien Sembuh
-
Perawat Pasien Covid-19 Asal Sinjai Meninggal di Rumah Sakit Polri
-
Situasi Semakin Membaik, Jakarta Sudah Bebas Zona Merah Covid-19
-
Salah Data Pasien Covid-19 Sembuh Malah Tercatat Meninggal, Begini Kata Kadinkes Bali
-
Diam-diam Narapidana Dikasih Ivermectin di Penjara, Jadi Subjek Eksperimen Rahasia?
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Game-Changer Transportasi Jakarta: Stasiun KRL Karet dan BNI City Jadi Satu!
-
Ingin Benahi Masalah Keracunan MBG, Prabowo Minta Ompreng Dicuci Ultraviolet hingga Lakukan Ini
-
Gedung Bundar Siapkan 'Amunisi' untuk Patahkan Gugatan Praperadilan Nadiem Makarim
-
Waspada! 2 Ruas Jalan di Jakarta Barat Terendam: Ketinggian Air Capai...
-
Viral SPBU Shell Pasang Spanduk 'Pijat Refleksi Rp1000/Menit', Imbas BBM Kosong
-
Tok! Lulusan SMA Tetap Bisa Jadi Presiden, MK Tolak Gugatan Syarat Capres-Cawapres Minimal Sarjana
-
Amnesty Tanggapi Pencabutan Kartu Identitas Liputan Istana: Contoh Praktik Otoriter
-
Tak Ada Damai, Penggugat Ijazah Gibran, Subhan Palal Beri Syarat Mutlak: Mundur dari Jabatan Wapres!
-
Dari OB dan Tukang Ojek Jadi Raja Properti, 2 Pemuda Ini Bikin Prabowo Hormat, Cuan Rp150 M Setahun!
-
Masa Depan PPP Suram? Pengamat: Di Mata Rakyat 'Mengurus Partai Saja Tidak Becus'