Suara.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth mengritisi soal dibuatnya buku panduan banjir untuk warga Ibu kota. Ia mempertanyakan apa tujuan Gubernur Anies meminta warga membaca buku tersebut.
Pemprov DKI diketahui telah membagikan sebanyak 33.311 buku Panduan Kesiapsiagaan Menghadapi Banjir kepada warga. Selain itu, dalam berbagai pengumuman mengenai banjir, masyarakat juga bisa membacanya lewat tautan http/ltiny.cc/bukusakusiagabanjir
Menurut Kenneth, kebijakan itu membuat Anies justru terlihat pasrah dengan potensi banjir di musim penghujan ini.
"Ini maksudnya apalagi, warga disuruh download buku siaga banjir. Apakah artinya Pak Anies ini sudah pasrah dan pesimistis dengan keadaan DKI Jakarta yang sudah pasti akan kebanjiran, atau bagaimana?" ujar Kenneth kepada wartawan, Selasa (2/11/2021).
Menurutnya, Anies seharusnya memberikan semangat optimesme kepada masyaraka bahwa ia bisa mengupayakan Jakarta bebas banjir. Ia pun menilai buku tersebut tidak ada gunanya dan seharusnya Anies fokus pada solusi pencegahan banjir.
"Seharusnya anda sebagai pemimpin bisa memberikan semangat optimisme kepada Masyarakat serta bisa membuat terobosan agar Jakarta bebas banjir, bukan malah seakan-akan menyuruh warga pasrah dengan mendownload buku panduan jika banjir terjadi, soal pengungsian dan lain-lain," jelasnya.
Ia juga menyayangkan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengatakan, banjir di Jakarta tak sekadar surut secara alami melalui gravitasi, melainkan karena penyedotan air dilakukan terus-menerus.
Kenneth menilai apa yang dikatakan Anies itu adalah narasi yang tidak jelas maknanya dan membingungkan warga Jakarta. Karena itu, ia meminta Anies membuktikannya lewat bekerja, bukan kata-kata.
"Kalau membuat narasi jangan pakai bahasa yang nyelenehlah, jangan buat masyarakat semakin pusing dengan bahasa Anda yang tidak jelas. Yang terpenting saat ini adalah bagaimana Anda bekerja hingga tidak ada banjir apalagi genangan di Jakarta," ucap Kenneth.
Baca Juga: Lebih dari Enam Jam, Target Anies Turunkan Banjir di Jakarta Kemarin Tak Tercapai
Kenneth mengatakan, Anies sejauh ini hanya mengandalkan pompa-pompa mobile yang tersebar di titik-titik rawan untuk menangani banjir. Padahal, ia menilai cara ini tidak benar-benar ampuh, khususnya di ibu kota.
Misalnya, kata Kenneth, jika terjadi fenomena hujan ekstrem seperti di awal tahun 2020 dengan intensitas mencapai 377 mm. Kondisi itu akan membuat sebagian daerah ibu kota terendam karena drainase Jakarta hanya mampu menampung100-150 mm perhari.
"Kalau cuma mengandalkan pompa mobile, terus kalau kondisi debit air kalinya tinggi, mau dibuang ke mana airnya? Kalau Pak Anies, tidak menguasai substansi tolonglah jangan sembarangan bicara, pernyataan Anda hanya akan membuat masyarakat jadi resah," katanya.
Ia meminta Anies melakukan inovasi baru dalam menyiasatinya. Program Pemprov DKI yang digadang-gadang seperti Grebek Lumpur di sungai dan waduk yang dikerjakan oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA), itu bukanlah suatu hal yang baru untuk penanganan banjir.
"Pengerukan lumpur itu memang seharusnya menjadi kegiatan rutin yang harus dilakukan, jadi tidak perlu menunggu sampai musim penghujan," jelasnya.
Dalam penanganan banjir, Kenneth menyebut Anies tidak bis hanya fokus pada penanganan banjir di Jakarta saja, tetapi koordinasikan dengan daerah-daerah penyangga seperti Bekasi, Bogor, dan Tangerang.
Berita Terkait
-
Ciliwung Meluap usai Hujan Deras, 20 RT di Jakarta Terendam Banjir
-
Bicara soal Impeachment, Refly Harun: Pertanyaannya Siapa yang Akan Menggantikan Gibran?
-
Auto Salfok, Ucapan Selamat Anies ke Ultah Prabowo Bikin Netizen Geleng-geleng: Sentilan Berkelas!
-
Presiden Prabowo Ulang Tahun ke-74, Anies Baswedan: Semoga Allah Berikan Petunjuk...
-
Berapa Lama Anies Baswedan Menjabat Mendikbud? Kritik Sistem Pendidikan Indonesia Sudah Kuno
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Sinergi Polri dan Akademi Kader Bangsa: Bangun Sekolah Unggul Menuju Indonesia Emas 2045
-
Blueprint Keberlanjutan Ride-Hailing Indonesia: Motor Penggerak UMKM dan PDB Nasional