Suara.com - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth menilai, dugaan indikasi korupsi dalam rencana gelaran Formula E semakin kuat. Apalagi saat ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah turun tangan melakukan penyelidikan.
Menurut Kenneth, lembaga antirasuah itu pasti sudah memiliki sejumlah bukti-bukti permulaan yang kuat. Karena itu, KPK bisa menindaklanjuti laporan masyarakat hingga naik ke tahap penyelidikan.
"KPK sudah turun tangan artinya memang ada indikasi (dugaan korupsi) di rencana pagelaran Formula E ini. Saya mendukung penuh langkah KPK dalam menyelidiki dana Formula E ini hingga tuntas sampai ke akar-akarnya, supaya permasalahan ini bisa menjadi semakin terang dan jelas," ujar Kenneth kepada wartawan, Minggu (7/11/2021).
Dia juga menilai, adanya penyidikan dari KPK ini sebagai bukti langkah Interpelasi yang saat ini belum juga terlaksana perlu segera diadakan.
"Interpelasi sungguh-sungguh untuk membela kepentingan masyarakat DKI Jakarta, dan bukan untuk kepentingan politik semata," katanya.
Menurutnya, interpelasi penting dilakukan karena Gubernur Anies Baswedan kurang komunikatif dalam menyampaikan proyek Formula E tersebut kepada masyarakat DKI Jakarta, terutama dalam hal anggaran. Mantan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan itu lebih memilih menghindar.
Kenneth pun menyakini, ajang Formula E yang rencananya bakal digelar pada 4 Juni 2022 di Jakarta, tidak akan bisa terlaksana sesuai dengan jadwal. Selain bermasalah dugaan indikasi korupsi, juga terkendala masalah teknis.
Dibandingkan dengan Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), pembangunan sirkuit bertaraf Internasional memiliki banyak syarat sepetti lahan harus clear n clean, desain jalan dan kualitas aspal harus sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh FAE.
Lalu pemasangan barrier, pagar dan ban pelindung, desain sesuai standar, mutu aspal BJ 82, drainase, pagar circuit, race control, medical center, dan race control building.
Baca Juga: KPK Usut Dugaan Korupsi Formula E, Ketua DPRD DKI: Sejalan dengan Interpelasi Kami
"Untuk mengadakan pagelaran balapan seperti di Monaco atau Singapura yang menggunakan jalanan kota untuk balapan saja perlu memakan waktu minimal 1,5 tahun sampai 2 tahun persiapannya," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti