Suara.com - Direktorat Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencatat setiap tahunnya lahir sekitar 1,7 juta sarjana baru.
Plt Dirjen Dikti Ristek, Nizam, menyebut hal ini merupakan ancaman bagi kemajuan bangsa jika jutaan sarjana baru ini tidak siap kerja.
"Bayangkan kalau 1,7 juta sarjana kita tidak siap kerja, ini menjadi potensi yang mengerikan bagi kemajuan bangsa kita," kata Nizam dalam diskusi Open Videos (OVIS) Universitas Indonesia, Rabu (10/11/2021).
Salah satu yang menjadi sorotan Kemendikbudristek, lanjut Nizam, adalah kurangnya sarjana yang memenuhi di industri digital yang kini semakin berkembang.
"Bisa dibayangkan hari ini kita buka, 4 tahun yang akan datang kita baru meluluskan angkatan pertama 40-50 orang, butuh 4-5 tahun. Bagaimana kita memenuhi SDM bidang AI, yang estimasinya bisa sampai 600 ribu sampai satu juta per tahun," ungkap Nizam.
Menurutnya sarjana muda ini tidak boleh menjadi pengangguran intelektual, mereka harus terus berkembang agar memajukan bangsa menjadi negara maju.
"Kalau 1,7 juta ini jadi pengangguran intelektual, kita akan terjebak sebagai negara berpenghasilan menengah," tuturnya.
Oleh sebab itu, dia meminta setiap perguruan tinggi negeri maupun swasta untuk memastikan setiap sarjana yang dilahirkan adalah orang-orang yang siap masuk dan tahu dunia profesi atau siap menciptakan lapangan pekerjaan.
Baca Juga: BPS: Jumlah Angkatan Kerja di Kepri Meningkat, Pengangguran Turun, Ini Datanya
Berita Terkait
-
PKS Soroti Permen PPKS: Judulnya Memang Bagus, Tapi Coba Baca Isinya
-
Hari Pahlawan, Kemendikbudristek Ajak Berperang Lawan Kemiskinan dan Kebodohan
-
BPS: Jumlah Angkatan Kerja di Kepri Meningkat, Pengangguran Turun, Ini Datanya
-
Prospek Kerja Lulusan Jurusan Agribisnis, Ternyata Luar Biasa Banyak!
-
Jumlah Pengangguran di Indonesia Mulai Menurun
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu