Suara.com - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia atau YLBHI mengungkapkan adanya serangan terhadap pembela Hak Asasi Manusia/HAM yang terjadi sepanjang 2021. Bahkan sebanyak 8 pembela HAM ditangkap karena membantu pengungkapan kejahatan di berbagai sektor.
Ketum YLBHI Muhammad Isnur memaparkan, 8 orang tersebut terdiri dari 3 orang dari LBH Jakarta, 1 orang LBH Semarang, 2 orang LBH Manado, dan 2 orang LBH Yogyakarta.
"8 di atas itu sudah sampai ditangkap," kata Isnur dikutip melalui siaran chanel youtube Yayasan LBH Indonesia, Jumat (31/12/2021).
Sementara Direktur LBH Bali dan LBH Padang sempat menerima ancaman kriminalisasi. Secara garis besar, serangan terhadap pembela HAM yang terjadi pada 2021 mencapai 19 kasus dengan 48 korban yang merupakan seorang pencari keadilan.
Paling banyak serangan yang disasarkan oleh pembela HAM itu kriminalisasi dengan jumlah 44 kasus. Sementara 18 bentuk serangannya merupakan intimidasi, dan lainnya ancaman kriminalisasi, penyiksaan serta teror bom.
"Ancaman ini semakin meningkat di 2021," ujarnya.
Isnur kemudian menjelaskan beragam modus yang dilakukan dalam serangan terhadap pembela HAM. Menurut Isnur, para pembela HAM itu diserang dengan cara dibungkam atau dihalang-halangi untuk bekerja.
Ia mengemukakan kalau modus yang paling banyak dilakukan ialah kriminalisasi.
"Membungkam, mengkritik, dan serangan balik kepada pembela HAM baik juga anti korupsi yang mengungkap kejahatan lingkungan, kejahatan korupsi bahkan sedang memperjuangkan hak-haknya."
Baca Juga: Laporan Menurun, YLBHI Terima 2.598 Aduan Kasus dari Masyarakat Selama 2021
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
Terkini
-
TOK! MA Perberat Hukuman Agus Buntung Jadi 12 Tahun Penjara, Ini Pertimbangannya
-
Usut Tuntas 'Dosa' di Balik Banjir Sumatra, Tim Khusus Buru Asal Kayu Gelondongan
-
Paradoks Banjir Sumatra: Menhut Klaim Deforestasi Turun, Ratusan Ribu Hektare Lahan Kritis Terkuak
-
Air Laut Pasang, 16 RT di Jakarta Terendam Banjir Rob
-
Mangkir dari Panggilan, Lisa Mariana Dijemput Paksa Polda Jabar Terkait Kasus Video Syur!
-
Tawa Prabowo dan Ketua MPR Tiongkok Bahas 'Rio', Anak Panda di Taman Safari
-
Bantahan Keras Jimly untuk Luhut: Bandara IMIP Ancam Kedaulatan, Pintu Masuk TKA Ilegal
-
Pakar Ungkap Sebab Cuaca Ekstrem di Sumatera, Apa Itu?
-
Solidaritas untuk Perantau Sumatra: Dari Seniman Gamping hingga Polda DIY Turun Tangan
-
Jelang Natal 2025, 2 Ribu Paket Sembako Dibagikan Buat Pasukan Pelangi di Jakarta Barat