Suara.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta pelaksanaan PTM Terbatas yang dimulai pada 3 Januari 2022 ini harus diperketat untuk mencegah lonjakan Covid-19 karena banyak anak baru selesai liburan akhir tahun.
Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah Yanuarso mengatakan, pelajar yang masuk sekolah untuk Pembelajaran Tatap Muka Terbatas harus sudah divaksin dua dosis atau lengkap dan tanpa komorbid.
"Karena setiap habis libur maka kasus covid akan meningkat tidak hanya pada dewasa namun juga pada anak," kata Piprim, Senin (3/1/2022).
Selain itu, seluruh guru dan tenaga kependidikan di sekolah juga wajib sudah divaksin dosis lengkap dan dalam kondisi sehat saat beraktivitas di sekolah.
Secara rinci, IDAI merekomendasikan pelajar usia 12-18 tahun bisa masuk 100 persen jika tidak ada peningkatan kasus covid-19 dan tidak ada transmisi lokal varian omicron di daerah tersebut. Jika tidak, maka pembelajaran dilakukan hybrid.
Untuk pelajar usia 6-11 tahun masih dibatasi 50 persen online, 50 persen offline atau hybrid.
Sementara untuk pelajar usia di bawah 6 tahun sekolah tatap muka belum dianjurkan sampai tidak ada lagi kasus baru Covid-19.
"Sekolah dan pemerintah harus memberikan kebebasan kepada orangtua dan keluarga untuk memilih pembelajaran tatap muka atau daring, tidak boleh ada paksaan," tegasnya.
Piprim menegaskan protokol kesehatan 5M; memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas juga harus terus diterapkan, termasuk memastikan sirkulasi udara di kelas baik.
Baca Juga: PTM Digelar di Tengah Munculnya Omicron, Ini kata IDAI
Berita Terkait
-
PTM Digelar di Tengah Munculnya Omicron, Ini kata IDAI
-
13 Rekomendasi Terbaru IDAI Terkait Aturan Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen
-
Dipakai Hanya Saat Pergi ke Sekolah, KPAI: Masker Beda dengan Helm
-
Mulai Besok, PTM Terbatas di Jakarta dengan Kapasitas 100 Persen
-
Selama 2021, Pemprov DKI Raup Rp2,3 Miliar dari Sanksi Denda Pelanggar Prokes
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
-
Kader PSI Dian Sandi Bela Ustaz Khalid Basalamah di Kasus Kuota Haji: Dia Korban, Bukan Pelaku
-
Tak Hanya Bagi Ojol, Cak Imin Dorong Ada Potong Iuran BPJS-TK Untuk Pelaku UMKM
-
Drama Copot Kepsek Viral, Wali Kota Prabumulih Akhirnya Minta Maaf: Anak Bawa Mobil Itu Hoaks
-
Terpecah! Komunitas URC Jaksel Ogah Ikut Demo Hari Ini: Mereka Bukan Ojol Sejati
-
Demo 17 September: Massa Ojol dan Mahasiswa Kepung DPR, Tuntut Menhub Dudy Dicopot!
-
Ojol Bakal Demo di Tiga Titik Hari Ini, Masyarakat Diminta Cari Transportasi Lain
-
Turunkan Ribuan Pasukan, Polisi Larang Massa Ojol Bakar Ban hingga Tutup Jalan Selama Demo!
-
Capai Ribuan Orang, Ini Rute Konvoi Demo Ojol di Jakarta: Bawa 7 Tuntutan ke Istana hingga DPR!
-
Bakal Patroli, Menkeu Purbaya Siap Tarik Anggaran Kementerian yang Lambat Serap Dana
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider