Suara.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atau Menpan-RB Tjahjo Kumolo mendorong aparatur sipil negara (ASN) untuk ikut serta dalam pelatihan komponen cadangan (komcad). Menanggapi itu, Ketua Umum Korpri Zudan Arif Fakrulloh memberi masukan supaya waktu pelatihan bagi ASN tidak perlu hingga berbulan-bulan.
Zudan mengatakan melihat kalau ancaman yang ada saat ini bersifat non konvensional karena sudah tidak lagi berupa perang. Sehingga menurutnya yang paling penting ialah bagaimana membangun cara pikir ASN dalam melaksanakan bela negara.
Dengan begitu, desain pelatihannya juga dinilai Zudan harus disesuaikan. Terlebih ASN juga memiliki tugas dalam memberikan pelayanan publik di mana keberadaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
"Desain pelatihannya jangan lama 3 bulan di asrama, kelamaan," kata Zudan saat dihubungi wartawan, Rabu (5/1/2022).
Alih-alih mengikuti pelatihan selama 3 bulan penuh, Zudan memberi masukan kalau pelatihannya menjadi tiga hari dalam satu pekan yakni Jumat, Sabtu, Minggu.
Lokasi pelatihannya juga menurut Zudan tidak perlu jauh-jauh dari tempat kerja para ASN.
"Tentu ini pelatihannya harus dicarikan lokasi-lokasi yang dekat dengan tempat bekerjanya. atau pelatihannya dilakukan secara daring, tidak mengganggu jam kantor. Sore dari jam 4 sore sampai jam 6 sore misalnya setiap hari," ujarnya.
Hal itu disarankannya karena mengingat bahwa ancaman yang ada bagi bangsa Indonesia saat ini bukan bersifat perang antar negara secara fisik lagi.
"Tapi bagaimana menjaga cyber security system, bagaimana perang melawan narkoba, bagaimana perang terhadap sifat-sifat buruk dalam pelayanan publik, bagaimana memerangi korupsi, memerangi kemiskinan, itu yang konkret, bagian dari bela negara yang sangat penting."
Baca Juga: Pendaftaran Komcad bagi ASN Lampung Dibuka, Masih Sepi Peminat
Demi Pertahanan Negara, Menpan RB Dorong ASN Ikut Komcad
Menpan RB Tjahjo Kumolo mendorong aparatur sipil negara (ASN) untuk ikut serta dalam pelatihan komponen cadangan (komcad). Keterlibatan ASN dalam pelatihan komcad dianggapnya sebagai bentuk dukungan untuk pertahanan negara.
Saran Tjahjo itu tertuang dalam surat edaran Menpan RB Nomor 27 Tahun 2021 tentang Peran Serta Pegawai Aparatur Sipil Negara Sebagai Komponen Cadangan Dalam Mendukung Upaya Pertahanan Negara. Surat edaran itu diteken Tjahjo pada Senin (27/12/2021).
"Surat edaran ini dimaksudkan untuk pemberian dukungan bagi pegawai ASN untuk berperan serta mengikuti pelatihan Komcad dalam rangka mendukung upaya pertahanan negara," demikian tertuang dalam surat edaran yang dikutip Suara.com, Rabu (29/12/2021).
Dalam surat edaran, Tjahjo mengatakan bahwa keikutsertaan pegawai ASN dalam pelatihan komcad merupakan bentuk dukungan terhadap pertahanan negara dan menerapkan nilai berakhlak, khususnya pada nilai loyal dengan panduan perilaku memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 1945, NKRI serta pemerintahan yang sah.
Untuk mendukung saran itu, Tjahjo berharap para pejabat pembina kepegawaian bisa mendorong dan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pegawai ASN yang memenuhi syarat di instansinya untuk menjadi anggota komcad.
Berita Terkait
-
ASN Jangan Dicontoh! Sederet Aksi Flexing Sekretaris Petojo Selatan Febriwaldi Berujung Pencopotan
-
Viral Gegara Doyan Flexing di Medsos, Sekretaris Kelurahan Petojo Selatan Kini Dicopot
-
Gaji ASN Naik dalam Perpres Nomor 79 Tahun 2025, Pensiunan Apakah Dapat Kenaikan?
-
ASN Wajib Update Data SIASN ASN Digital untuk Jabatan, Dapodik, Gaji dan Tunjangan
-
PPPK Paruh Waktu Seragamnya Apa? Begini Aturan Resminya dari Pemerintah
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN