Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf telah menetapkan susunan kepengurusan masa khidmat 2022-2027 yang diumumkan pada Rabu (12/1/2022). Dalam kepengurusan itu, banyak figur-figur berlatar belakang politisi hingga pejabat.
Menanggapi hal itu, pengamat Organisasi Islam dari UIN Syarief Hidayatullah Jakarta, Sukron Kamil menilai hal itu karena NU sejak orde reformasi ini kesehariannya sangat lekat dengan politik.
"Ya kalau NU ingin banyak berperan harus ada relasi dengan kekuasaan. Dan NU memang sejak periode reformasi ini menjadi day to day politik yang paling kuat," kata Sukron saat dihubungi, Kamis (13/1/2022).
Kata dia, nuansa politik juga terasa saat NU menggelar Muktamar. Situasi setiap kali Muktamar NU seperti kongres atau muktamar partai politik.
Sukron kemudian menyinggung soal banyaknya kader NU muda yang menjadi komisaris di BUMN. Namun, sebagai seorang komisaris justru tak bisa menjaga jarak dengan NU sebagai organisasi.
"Sisi lain itu ya problematik itu dilihat dari segi day to day politik yang harusnya sebagai CSO ya dalam beberapa bagian menjaga jarak," katanya.
Lebih lanjut, Sukron mengatakan, memang sejak Muktamar NU ke-34 isu jika Gus Yahya menang maka akan dekat kekuasaan. Di sisi lain tak bisa dipungkiri pemerintah punya kepentingan terhadap NU.
"Sekarang ini sebenarnya dengan kemenangan Gus Yahya belum berubah di sisi lain juga negara pemerintah punya kepentingan terhadap NU, karena NU lah yang memiliki akses yang memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat," tuturnya.
Untuk itu, Sukron menilai banyaknya kader NU yang memiliki status politisi atau pejabat memang tak lain untuk simbiosis mutualisme.
Baca Juga: Profil Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jatim yang Jadi Pengurus PBNU Perempuan Pertama
"Maka kemenagan pilpres misalnya ditentukan Jawa Tengah, Jawa Timur di mana NU itu punya pengaruh besar. Jadi di sini hemat saya ada simbiosis mutualisme karena itu lah terlalu di depan janji-janji Gus Yahya yang ternyata belum bisa terpenuhi," terangnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf telah menetapkan susunan kepengurusan masa khidmat 2022-2027 yang diumumkan pada Rabu (12/1/2022).
Ia mengemukakan, kader yang masuk dalam kepengurusan PBNU di bawah kepemimpinannya berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari aktifis, kiai hingga politisi.
"Postur dari susunan pengurus ini mencerminkan realitas multipolar yang ada di dalam lingkungan kita, baik dari segi kedaerahan, dari segi gender, maupun dari segi orientasi politik," ujar Yahya dalam jumpa pers, Rabu (12/1/2022).
Dari nama susunan kepengurusan tersebut, terdapat nama -nama kader partai dan juga kepala daerah.
Berita Terkait
-
Vonis Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo, Saifullah Yusuf Jabat Sekjen PBNU
-
Dosen Unair Sebut Pernyataan Ferdinand Hutahaean Seperti Gus Dur, Tokoh NU Ini Meradang
-
Terpilih Menjadi Mustasyar PBNU, Herman Deru: Tugas Ini Tidak Sederhana
-
Tunjuk Kader NU dari Parpol ke Kepengurusan Baru, Janji Gus Yahya Disinggung
-
Profil Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jatim yang Jadi Pengurus PBNU Perempuan Pertama
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
Terkini
-
Menhut Raja Juli Antoni Tegaskan Evaluasi Tata Kelola Hutan Usai Bencana Sumatra
-
Gurita Narkoba Dewi Astutik: Edarkan Sabu Lintas Benua, Tembus Brasil dan Ethiopia
-
Pramono Anung: Blok M Sudah Lebih dari Tokyo, Tapi yang Dipotret Urusan Sampah
-
Jakarta Siaga Banjir Rob: Modifikasi Cuaca dan 600 Pompa Siap Redam Genangan Pesisir
-
TOK! MA Perberat Hukuman Agus Buntung Jadi 12 Tahun Penjara, Ini Pertimbangannya
-
Usut Tuntas 'Dosa' di Balik Banjir Sumatra, Tim Khusus Buru Asal Kayu Gelondongan
-
Paradoks Banjir Sumatra: Menhut Klaim Deforestasi Turun, Ratusan Ribu Hektare Lahan Kritis Terkuak
-
Air Laut Pasang, 16 RT di Jakarta Terendam Banjir Rob
-
Mangkir dari Panggilan, Lisa Mariana Dijemput Paksa Polda Jabar Terkait Kasus Video Syur!
-
Tawa Prabowo dan Ketua MPR Tiongkok Bahas 'Rio', Anak Panda di Taman Safari