Suara.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly mengatakan kebijakan pembatasan kunjungan wisatawan ke Indonesia tergantung dari tingkat penyebaran COVID-19.
"Saat kita mulai melonggarkan, varian Delta masuk. Lalu saat sudah mulai tertangani dan kita ingin melonggarkan kebijakan masuk ke Indonesia, tiba-tiba muncul Omicron yang membuat kita harus tarik rem terus," kata Menkumham Yasonna H Laoly melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Hal tersebut disampaikan Yasonna menanggapi permintaan para pelaku industri pariwisata yang menginginkan pemerintah melonggarkan kebijakan pembatasan kedatangan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata, khususnya jelang perhelatan G20 pada 2022.
Pemerintah, kata Yasonna, sadar terkait kebijakan berat yang harus diambil karena di satu sisi harus mengutamakan keselamatan masyarakat. Akan tetapi, di sisi lain menjaga laju perekonomian harus diperhatikan. Oleh karena itu, pembatasan kunjungan wisatawan mancanegara tergantung pada laju penyebaran COVID-19 di Tanah Air.
Yasonna mengatakan evaluasi terkait kebijakan penanganan pandemi COVID-19 selalu dilakukan setiap pekan dalam rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan.
"Setiap keputusan yang diambil mengenai pelonggaran izin masuk warga negara asing harus berdasarkan pembahasan dengan menteri-menteri terkait," katanya.
Pemerintah juga menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron pada Februari atau Maret 2022.
"Keinginan kita semua pasti membuka kedatangan supaya ekonomi bergulir," ujarnya.
Pemerintah berharap prediksi tersebut tidak menjadi kenyataan. Seandainya penyebaran COVID-19 varian Omicron terjadi namun tidak seperti yang dikhawatirkan, kata Yasonna.
Baca Juga: Virus Corona Varian Omicron Bisa Pengaruhi Kesehatan Usus, Bikin Sakit Perut
Menurutnya, semua pihak, terutama masyarakat harus terus berjuang untuk menangani kondisi saat ini. Namun, yang pasti Presiden menaruh perhatian atau fokus bagaimana agar pandemi segera berakhir dan ekonomi tumbuh kembali.
Berita Terkait
-
Virus Corona Varian Omicron Bisa Pengaruhi Kesehatan Usus, Bikin Sakit Perut
-
Terkait Varian Omicron, Menteri Kesehatan Sebut Jakarta jadi Medan Perang
-
Pernah Terinfeksi Varian Omicron, Dokter Faheem Younus Sarankan Penggunaan Masker KN95
-
Kenaikan Kasus Omicron Cepat dan Tinggi, Menkes : Tidak Usah Panik
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Di Balik Sertifikat Akreditasi: Upaya Klinik dan LAFKESPRI Jaga Mutu Layanan Kesehatan Indonesia
-
Soroti Kesenjangan Energi, Akademisi: Target Listrik 5.700 Desa Harus Wujudkan Keadilan Akses!
-
Hadapi Nyinyiran, Prabowo Beberkan Bukti Keberhasilan MBG: 99,99% Sukses!
-
Dipuji Dunia, Disindir di Negeri Sendiri: Prabowo Bela Program Makan Bergizi Gratis dari Cibiran
-
Perpres Sudah Disiapkan, Pakar Ingatkan Peluang Besar dan Risiko PLTN di Indonesia
-
Ruang Genset di RS Hermina Bekasi Terbakar Akibat Korsleting, Kerugian Ditaksir Rp 1 Miliar!
-
Ditantang Lapor Kasus Korupsi Kereta Whoosh, Mahfud MD Sentil Balik KPK: Agak Aneh Ini
-
Pilkada Langsung atau Tak Langsung Bukan Prioritas, Kemendagri: Akar Masalahnya di Sistem Pemda!
-
Di Depan Mahasiswa, Prabowo Puji ChatGPT tapi Ingatkan Bahaya AI
-
Ketua KPU: Dunia Sampai Akhirat Tak Akan Ada Lagi, Pemilu Serentak Hanya di Indonesia!