Suara.com - Politikus PDI Perjuangan Kapitra Ampera menanggapi aksi eks Calon Legislatif dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Edy Mulyadi yang diduga menghina Kalimantan.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Kapitra meminta masyarakat tidak fokus melihat Edy yang merupakan eks Caleg PKS.
Ia meminta agar ucapan Edy yang kontroversial itu tak dikaitkan sebagai pernyataan partai.
"Jangan diseret-seret orangnya ke partainya, seolah-olah generalisasi partainya begitu. Ini enggak fair, lihat saja konteks permasalahannya," kata Kapitra dilansir Wartaekonomi.co.id, Selasa (25/1/2022).
Kapitra pun memahami bahwa Edy bermaksud menyampaikan kekhawatirannya. Namun, sayangnya hal itu disampaikan dengan cara yang tidak baik.
"Anda menyampaikan sebuah kejujuran, sebuah kekhawatiran, atau mencari panggung dengan mencari-cari kesalahan," ujar Kapitra.
"Ini kelihatan yang muncul hari ini bahwa pengendalian emosi rendah sehingga orang bisa menerjemahkan, menafsirkan ada 'panggung' yang dilebarkan," sambung Kapitra. Menurut dia, Edy Mulyadi harus menerima dan menjalani risiko hukum yang didapatnya atas ulahnya sendiri.
Sebelumnya, pernyataan Edy Mulyadi yang menyinggung soal Kalimantan viral di media sosial.
Edy Mulyadi diduga menghina Kalimantan dan warganya lantaran menyebut pulau itu sebagai tempat 'jin buang anak'. Selain itu, Edy juga jadi sorotan karena diduga menghina Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Baca Juga: Soal Kontroversi Arteria Dahlan, Pengamat Sentil Megawati: Kok Diam Saja
Atas ulahnya itu, Edy telah dilaporkan ke pihak kepolisian. Edy Mulyadi juga telah menyampaikan permintaan maaf terkait ucapannya.
Berita Terkait
-
Edy Mulyadi Kena Amukan Warga Kalimantan, Pengamat: Hal yang Wajar
-
Permintaan Maaf Azam Khan Penyebut 'Hanya Monyet' Viral, Dianggap Tidak Tulus, Hukum Adat Tetap Diminta Warganet
-
Soal Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan, Ridwan Kamil: Itu Wacana Lama Sejak Era Soekarno
-
Soal Kontroversi Arteria Dahlan, Pengamat Sentil Megawati: Kok Diam Saja
-
Kaitkan dengan Oligarki, Novel Bamukmin Sebut Ucapan Edy Mulyadi Membela Rakyat Kalimantan
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka