Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan seharusnya tidak semua pasien positif Covid-19 harus menjalai perawatan di rumah sakit. Mereka yang tidak memiliki gejala atau gejala ringan bisa isolasi mandiri di rumah.
Budi mencatat positif Covid-19 varian Omicron terus kekinian jumlahnya menjadi 1.988 orang per Kamis (27/1/2022). Dari jumlah tersebut, 854 orang harus masuk ruang perawatan di rumah sakit dan saat ini 86 orang masih dirawat, 765 orang sembuh. Untuk angka kematian bertambah satu menjadi tiga orang.
"Sebenarnya yang perlu masuk rumah sakit adalah yang 59 itu atau sekitar 7 persen dari yang dirawat," ujar Budi dalam jumpa pers, Kamis (27/1/2022).
Pasien yang tidak bergejala kata Budi, juga bisa sembuh sendiri meski hanya menjalani isolasi mandiri.
"Karena sebenarnya kalau dia tidak ada gejala dia dirawat di rumah saja sembuh sendiri, atau kalau dia ada gejala batuk, sedikit demam, pilek itu juga tidak perlu di rumah sakit, itu masuk kategori ringan, itu bisa dirawat di rumah sendiri," kata dia.
Sementara, ada satu kasus kematian baru yang meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta Barat pada 20 Januari 2022.
Pasien meninggal ini berinisial KS berusia 78 tahun dengan riwayat penyakit jantung, namun sudah divaksin Covid-19 sebanyak tiga kali atau sudah mendapatkan vaksin booster.
Kasus kematian pertama adalah pria berusia 64 tahun, transmisi lokal yang meninggal dunia di RS Sari Asih Ciputat dan belum divaksin Covid-19.
Kemudian satu lagi adalah perempuan berusia 64 tahun, Pelaku Perjalanan Luar Negeri dari Belanda yang meninggal di RSPI Sulianti Saroso dan sudah divaksin Covid-19.
Pemerintah, lanjut Budi, telah menyediakan saluran telemedicine yang akan membantu pasien Omicron yang isoman, sehingga perkembangannya juga masih dalam pemantauan meski di rumah.
"Sebenarnya kalau saturasinya masih diatas 94, dia bisa dirawat di rumah, kita sudah memberikan layanan telemedicine, dia bisa kontak dan bisa dirawat secara remote oleh dokter telemedicine dan kita bisa kirimkan langsung obatnya ke mereka," tutur Budi.
Layanan gratis ini dapat diakses melalui laman: isoman.kemkes.go.id yang telah bekerja sama dengan 17 platform telemedicine seperti: Aido Health, Alodokter, GetWell, Good Doctor, Halodoc, Homecare24, KlikDokter, KlinikGo, Lekasehat, LinkSehat, Mdoc, Milvik Dokter, ProSehat, SehatQ, Trustmedis, Vascular Indonesia, YesDok.
Untuk mendapatkan layanan ini, pasien harus melakukan tes PCR di laboratorium yang telah terafiliasi dengan sistem New All Record (NAR) Kementerian Kesehatan.
Jika hasilnya positif dan laboratorium penyedia layanan tes COVID-19 melaporkan data hasil pemeriksaan ke database Kementerian Kesehatan (NAR), maka pasien akan menerima pesan Whatsapp dari Kemenkes RI (dengan centang hijau) secara otomatis.
Apabila tidak mendapatkan WA pemberitahuan, pasien bisa memeriksa NIK secara mandiri di situs https://isoman.kemkes.go.id.
Berita Terkait
-
Kasus Omicron di Indonesia Bertambah Jadi 1.988 Orang, 765 Sudah Sembuh
-
Kematian Akibat Omicron di Indonesia Kini Jadi 3 Kasus; Terbaru Berusia Lanjut, Memiliki Komorbid dan Telah Divaksin
-
Korban Meninggal Kasus Omicron di Indonesia Bertambah, Ini Daftar Komorbid yang Diderita dan Obat yang Dikonsumsi Pasien
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Pasar Jaya Gerak Cepat, Penampungan 350 Pedagang Kramat Jati Siap dalam 3 Hari
-
Habib Syakur: Gosip Dito Ariotedjo-Davina Tak Boleh Tutupi Fokus Bencana Sumatra
-
Toko Plastik Simpan Karbit Diduga Sumber Api Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
-
Kemenbud Resmikan Buku Sejarah Indonesia, Fadli Zon Ungkap Isinya
-
Respons Imbauan Mensos Donasi Bencana Harus Izin, Legislator Nasdem: Jangan Hambat Solidaritas Warga
-
Pagi Mencekam di Pasar Kramat Jati, 350 Kios Pedagang Ludes Jadi Arang Dalam Satu Jam
-
Antisipasi Bencana Ekologis, Rajiv Desak Evaluasi Total Izin Wisata hingga Tambang di Bandung Raya
-
Ketua Komisi III DPR: Perpol 10 Tahun 2025 Konstitusional dan Sejalan dengan Putusan MK
-
Kuasa Hukum Jokowi Singgung Narasi Sesat Jelang Gelar Perkara Ijazah Palsu
-
350 Kios Hangus, Pemprov DKI Bentuk Tim Investigasi Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati