Suara.com - Kedekatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beberapa waktu terakhir dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terlihat makin mesra. Bahkan, Anies sudah dua kali hadir dalam acara yang digelar partai berlambang kakbah, yang pertama di kantor DPW PPP DKI, kemudian yang kedua di Muskerwil PPP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Fenomena tersebut menurut Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga tidak bisa disimpulkan hanya melalui beberapa pertemuan dan pernyataan, apalagi terkait dukungan politik. Menurutnya, tentu sulit mencari yang gratis.
Ia mengatakan, dalam politik, hubungan baik atau buruk sangat ditentukan ada tidaknya kepentingan yang menguntungkan bagi kedua bela pihak. Hal ini juga berlaku dalam hubungan Anies dan PPP.
"PPP memang membutuhkan sosok yang dapat meningkatkan elektabilitasnya. Hal itu diperlukan karena hingga sekarang elektabilitasnya relatif rendah. Bahkan dari beberapa hasil survei, PPP diperkirakan tidak akan masuk Senayan bila elektabilitasnya terus dibawah 4 persen," kata Jamiluddin kepada wartawan, Selasa (8/2/2022).
Ia menilai, Anies sosok yang tepat untuk mendongkrak elektabilitas PPP. Pasalnya, PPP dianggap memang mengincar basis pendukung Anies.
"Kalau dekat dengan Anies, apalagi mengusungnya menjadi capres, diharapkan sebagian pendukung Anies akan beralih ke PPP," ungkapnya.
Sementara itu, sebaliknya Anies bukan kader partai politik saat ini. Anies dinilai membutuhkan juga dukungan dari PPP dan partai lainnya untuk pencalonannya pada Pilpres 2024.
"Tanpa dukungan partai tentu elektabilitasnya yang tinggi tidak berarti apa-apa. Jadi, Anies tentu akan berusaha untuk dekat dengan sebanyak mungkin partai agar pencapresannya terwujud. PPP kiranya membuka pintu untuk itu karena akan menguntungkan partainya," tuturnya.
Untuk itu, Jamiluddin menilai kedekatan Anies dengan PPP hanya dasar saling menbutuhkan.
Baca Juga: Menyesal Sempat Dukung Ahok Saat Pilkada 2017, PPP DKI Bertaubat dan Kini Puji Anies
"Jadi, kedekatan Anies dan PPP tampaknya didasari dari saling membutuhkan. Kepentingan itulah yang kemudian membuat hubungan Anies dan PPP terkesan dekat dan harmonis. Hal itu tentu normal dalam relasi politik," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Imbas Kebakaran di Pasar Induk, Empat Rute TransJakarta Terdampak
-
KPK Panggil Zarof Ricar sebagai Saksi Kasus TPPU Hasbi Hasan
-
Ledakan Terdengar Dua Kali, Pasar Induk Kramat Jati Kebakaran Pagi Ini
-
Tiket Kereta Nataru 2025 Diserbu, Catat Tanggal Terpadatnya
-
DPRD DKI Galang Rp 359 Juta untuk Korban Bencana Sumatra
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera