Suara.com - Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan, bahwa varian Omicron bukan varian terakhir Covid-19, gelombang pandemi masih bisa terjadi di kemudian hari.
Menurut dia, gelombang pandemi sudah membentuk pola sekitar empat bulan atau paling lama enam bulan muncul gelombang baru dengan mutasi varian baru.
"Nah saat ini kita belum melihat dengan utuh, saya sudah punya analisa awal bahwa polanya itu antar gelombang bisa setiap 4-6 bulan, karena Omicron ini bukanlah varian dan gelombang terakhir," kata Dicky saat dihubungi Suara.com, Kamis (17/2/2022).
Meski begitu, gelombang pandemi akan semakin mengecil dengan tingkat vaksinasi yang tinggi sehingga kekebalan komunal atau herd immunity di masyarakat semakin bisa melawan virus Covid-19.
"Dengan kecenderungan semakin baiknya vaksinasi, gelombang ini semakin mengecil baik secara kasus maupun dampaknya, dan juga makin banyak ke daerah pinggiran yang buruk atau lemah cakupan vaksinasinya, Indonesia masih punya PR banyak di sini," paparnya.
Diketahui, kasus positif COVID-19 di Indonesia kembali bertambah sebanyak 64.718 orang pada Rabu (16/2/2022), angka ini merupakan rekor baru lebih tinggi daripada puncak Delta Juli 2021.
Dengan penambahan ini, total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 4.966.046 orang.
Jumlah pasien Covid-19 yang meninggal juga bertambah 167 orang, sehingga total menjadi 145.622 jiwa meninggal dunia.
Kemudian, ada tambahan 25.386 orang yang sembuh sehingga total menjadi 4.375.234 orang lainnya dinyatakan sembuh.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Kasus Positif Harian Terbanyak, Jerman Malah Longgarkan Aturan
Sementara kasus aktif atau orang yang masih dirawat naik 39.165 menjadi 445.190 orang, dengan jumlah suspek mencapai 39.465 orang.
Berita Terkait
-
Meninggal Dunia, Niat Dorce Gamalama Bikin Lagu Religi Kandas
-
Positif Covid-19, Ge Pamungkas Merasa Malu dan Jorok
-
Update Covid-19 Global: Kasus Positif Harian Terbanyak, Jerman Malah Longgarkan Aturan
-
Kasus Covid-19 RI Pecah Rekor, Kemenkes: Situasi Rumah Sakit Masih Terkendali
-
Hits Health: Gejala Omicron Jika Sudah Mendapat Vaksin Covid-19, Gagal Jantung Setelah Melahirkan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
Terkini
-
Tidak Diumumkan Besok? Menaker Bocorkan Kenaikan Upah Minimum 2026 Tidak Satu Angka, Ini Alasannya
-
KPK Jelaskan Alasan Pamer Duit Rp300 Miliar yang Diserahkan ke PT Taspen
-
Dicekal ke Luar Negeri, Roy Suryo Cs Wajib Lapor Seminggu Sekali
-
Pengamat UGM Nilai Jokowi Melemah dan Kaesang Tak Mampu, Mimpi PSI Tembus Senayan 2029 Bakal Ambyar?
-
Sentil Pemerintah di DPR, Rhoma Irama Jadikan Demam Korea Cermin Sukses Industri Kreatif
-
Roy Suryo Cs 'Lawan Balik' Polisi, Desak Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi
-
Plot Twist Kasus Rizki Nurfadilah: Ngaku Korban TPPO, Ternyata Sadar Jadi Scammer di Kamboja
-
Pohon Tumbang Ganggu Layanan MRT, Gubernur Pramono: Sore Ini Kembali Normal
-
Dugaan Cinta Terlarang Perwira Polisi dan Dosen Untag: AKBP B Dipatsus, Kematian DLV Masih Misteri
-
Jangan Takut Lapor! KemenPPPA Tegaskan Saksi dan Korban KBGO Tak Bisa Dituntut Balik