Suara.com - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah memberikan pandangannya terkait sembilan nama calon presiden pengganti Joko Widodo.
Nama-nama tersebut didapatkan setelah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjalankan program bernama Rembuk Rakyat Mencari Penerus Jokowi.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Dedi menuturkan, usulan tersebut sebetulnya sah-sah saja sebagai wacana dari PSI untuk menarik simpati serta pengaruh dari tokoh-tokoh yang disebutkan. Sebab, menurutnya PSI bukan parpol parlemen sehingga usulan tidak berdampak banyak.
"Usulan itu sah saja sebagai wacana, dan lebih diorientasikan sebagai upaya PSI menarik simpati dan pengaruh tokoh-tokoh tersebut, karena PSI bukan parpol parlemen sehingga usulan tidak akan berdampak banyak," kata Dedi dilansir Wartaekonomi.
"Dan juga, munculnya nama-nama itu bentuk kegusaran PSI yang tidak miliki kader potensial, sehingga mencari panggung melalui kesembilan nama itu. Terlebih sebagiannya adalah kader Parpol lain," lanjutnya.
Ia menerangkan, jika melihat dari beberapa nama yang disebutkan oleh Ketua Umum PSI Giring Ganesha, untuk saat ini nama-nama yang bukan kader parpol merupakan nama yang paling rasional untuk digandeng PSI seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil maupun Panglima TNI Andika Perkasa.
"Andaipun PSI berhasil meyakinkan parpol parlemen, nama non kader Parpol lah yang paling rasional digandeng PSI, bisa Ridwan Kamil, Andika Perkasa atau lainnya," tutur Dedi.
Di samping itu, Dedi melihat bahwa wacana usungan sembilan nama itu menandai PSI tidak memiliki kader yang potensial dari sisi elektabilitas parpol. Terlebih lagi, tren elektabilitas mereka juga cenderung menurun semenjak Pilpres 2019 lalu.
"Munculnya wacana usungan itu menandai PSI alami kegusaran karena tak miliki kader potensial, sementara dari sisi elektabilitas Parpol, PSI cenderung menurun sejak Pemilu 2019 lalu," terangnya.
Baca Juga: Pengamat Politik Sarankan Prabowo Gandeng Sosok Ini Sebagai Cawapres jika Ingin Menang Pilpres
"Dengan alasan itu, peluang PSI miliki nilai tawar koalisi mengecil, andai berhasil menawarkan ke Parpol lain, nama potensial bisa saja Ridwan Kamil karena sudah memiliki popularitas yang baik," tutupnya.
Sebagai informasi, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha telah mengurungkan niatnya untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang. Hal itu ia sampaikan usai berkeliling nusantara untuk menyatakan niatnya dalam Pilpres 2024 ke depan.
Giring menuturkan, berdasarkan survei menyebutkan jika nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih paling dicintai oleh masyarakat Indonesia, namun rasanya sulit untuk mengubah konstitusi agar Jokowi kembali memimpin RI di 2024.
Berita Terkait
-
Prabowo Disebut Cocok Duet dengan Kader PDIP Ini, Bakal Sulit Dikalahkan di Pilpres 2024
-
Kader Gerindra Tunggu Jawaban Prabowo Subianto untuk Deklarasi sebagai Capres
-
Anies dan Emil Makan Bareng, PSI DKI Jakarta: Tak Perlu Dikaitkan dengan Politik
-
Gerindra Punya Hutang Banyak ke Warga Madura, Sekjennya Janji Bakal Bayar di Pilpres 2024
-
Pengamat Politik Sarankan Prabowo Gandeng Sosok Ini Sebagai Cawapres jika Ingin Menang Pilpres
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO