Suara.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan tak boleh menolak wacana penundaan Pemilu 2024.
Dikutip dari makassar.terkini--jaringan Suara.com, Airlangga menyebut bahwa wacana penundaan pemilu merupakan aspirasi dari masyarakat.
Menurut Airlangga, aspirasi dari masyarakat tak boleh ditolak.
"Kita harus mengerti yang namanya aspirasi. Aspirasi tidak boleh ditolak apalagi suara Golkar suara rakyat. Nah itu demikian," kata Airlangga Hartarto, seperti dikutip dari makassar.terkini--jaringan Suara.com, Jumat (11/3/2022).
Namun, menurut Airlangga penundaan pemilu memerlukan konsensus bersama antara ketua umum partai politik.
Sementara itu, Nasdem masih tegas menolak penundaan Pemilu 2024.
"Ini perlu dibicarakan secara konsensus antara ketum-ketum partai dan kita ini bukan pemilu atau keputusan model barat, tapi model Indonesia masyarakat mufakat konsensus untuk gotong royong dan terbukti dari penanganan pandemi covid dan pemilu," jelasnya.
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan posisi Presiden Jokowi telah menyampaikan, aspirasi masyarakat harus tetap melihat koridor yang ada.
"Bapak presiden sendiri sudah jelas bahwa aspirasi demokratis itu tetap harus teguh, namun juga tentu kita melihat koridor-koridor yang ada. Sehingga tentu biasanya dalam hal-hal tertentu komunikasi antar partai pimpinan politik menjadi penting," ungkapnya.
Baca Juga: Mantap! Survei Y-Publica Sebut 81,5 Persen Publik Ingin Pemilu 2024 Digelar Sesuai Jadwal
Sementara itu, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh tak ingin wacana penundaan pemilu diperpanjang.
Nasdem dan Golkar memiliki pendapat yang berbeda.
Meski demikian, Nasdem mengaku menghormati sikap Golkar terkait wacana tersebut.
"Tapi Nasdem tentunya sama halnya dengan saudara saya dari keluarga besar Golkar. Tidak ada perbedaan. Jadi tidak ada polemik lagi ke depan. Kami menyadari betapa energi yang kita miliki bisa kita curahkan lebih fokus pada hal yang lebih produktif," ujar Surya Paloh.
Berita Terkait
-
Soal Isu Reshuffle Kabinet, Demokrat: Lebih Masuk Akal Daripada Minta Pemilu Ditunda
-
Khawatirkan Jokowi, Fahri Hamzah Wanti-wanti Elite Politik soal Penundaan Pemilu 2024
-
Mantap! Survei Y-Publica Sebut 81,5 Persen Publik Ingin Pemilu 2024 Digelar Sesuai Jadwal
-
Kelompok Pemuda di Sumut Galang Dana, Ini Tujuannya
-
Sinyal Duet Airin-Sahroni di Pilkada Jakarta 2024 Mengemuka, Pengamat: Peluang Bagus
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!