Dari sudut pandang Cina, kebijakan tersebut mengandung aroma permusuhan.
Beijing mengatakan ketika pihaknya menjalankan program Belt Road Initative (BRI) yang mendorong pertumbuhan dan kooperasi di kawasan, UE dan AS sebaliknya membidik permusuhan dengan menjalankan kebijakan Indo-Pasifik yang didominasi agenda keamanan untuk melawan Cina.
Rivalitas dua sistem Pakar politik Universitas Krakow, Michal Lubina, membenarkan betapa "kita sedang mengarah ke Perang Dingin baru, kini dengan Cina sebagai musuh utama.
Dan tentunya strategi Indo-Pasifik negara barat dibuat untuk meredam pengaruh Cina,” kata dia.
Tapi menurutnya Perang Dingin menyaratkan dua pihak yang bertikai. Baik Cina atau Rusia bukan merupakan juru selamat yang digerakkan oleh solidaritas demi perdamaian dunia.
Bukan mentalitas Perang Dingin yang memicu invasi di Ukraina, kata dia, melainkan semata keputusan pemerintah Rusia.
"Tidak ada sedikitpun ancaman dari pihak Ukraina,” terhadap Rusia, kata Lubina lagi.
Sebab itu, dia menganggap pernyataan Cina soal mentalitas Perang Dingin sebagai omong kosong.
Dia sebaliknya menilai Cina tidak hanya terjebak pola pikir perang dingin, tetapi juga bertindak selaras.
Baca Juga: Warga Inggris Bakal Dapat Tunjangan Rp 6,53 Juta Per Bulan Jika Mau Tampung Pengungsi Ukraina
"Karena mereka (Cina dan Rusia) meyakini negara-negara menengah dan kecil tidak pantas punya agendanya sendiri. Saya bahkan berani berkata bahwa tidak akan ada perang seandainya Rusia menanggap serius Ukraina. Karena mereka pastinya juga akan menganggap serius militer Ukraina,” katanya.
Dalam sudut pandang tersebut, negara-negara seperti Ukraina atau Taiwan tidak memiliki hak untuk menentukan nasib, dan sebabnya harus tunduk pada kekuatan yang lebih besar.
Hal ini pernah diungkapkan bekas Menteri Luar Negeri Cina, Yang Jiechi pada 2010 silam di hadapan negara-negara Asia Tenggara, betapa "Cina adalah negara besar. Negara lain lebih kecil. Ini adalah fakta,” kata dia. rzn/as
Berita Terkait
-
John Herdman Calon Pelatih Timnas Indonesia Punya Pengalaman Redam Ego Bintang Rp1,1 Triliun
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Kejurnas Panahan Antarklub 2025 Digelar untuk Perkuat Piramida Pembinaan
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!