Suara.com - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM mengecam keras kejadian tewasnya dua warga yang melakukan aksi demonstrasi penolakan di Kabupaten Yahukimo, Papua pada Selasa (15/3/2022). TPNPB-OPM juga memberikan peringatan keras kepada TNI-Polri untuk tidak membunuh warga asli Papua di luar prosedur hukum.
"Dalam hal ini pimpinan TPNPB-OPM mengecam keras tindakan brutal dan keji yang telah dilakukan oleh anggota pasukan teroris yaitu TNI dan Polri dan hal ini benar-benar biadab," kata Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom dalam keterangan tertulisnya.
Sebby mengungkapkan kalau pihaknya mengecam TNI-Polri untuk tidak melakukan tindakan teroris kepada orang asli Papua yang tengah melakukan demonstrasi. Menurut TPNPB-OPM, orang asli Papua juga memiliki hak untuk menyalurkan aspirasinya, termasuk demo secara damai.
"Dengan demikian, sekali lagi kami tegaskan bahwa Pemerintah Indonesia melalui pasukan teroris yaitu TNI dan Polri segera hentikan pembunuhan di luar prosedur hukum terhadap orang asli Papua," ujarnya.
Bukan hanya kepada TNI-Polri, TPNPB-OPM juga memberikan peringatan keras kepada seluruh bupati yang terlibat dalam pemekaran di Papua, termasuk Bupati Kabupaten Yahukimo Didimus Yahuli. Apabila Papua merdeka, TPNPB-OPM mengancam akan membunuh para bupati yang pro dengan pemekaran.
"Ingat, bahwa Papua merdeka akan kami tangkap oknum-oknum bupati yang urus Pemekaran (DOB)," ucapnya.
Dua Demonstrasi Tewas di Yahukimo
Aksi demo penolakan Daerah Otonomi Baru atau DOB di Kabupaten Yahukimo, Papua pada Selasa berakhir ricuh. Akibat kericuhan tersebut sebanyak dua demonstrasi tewas ditembak.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal membenarkan adanya dua demonstrasi yang tewas. Kemudian ada dua demonstran lainnya yang mengalami luka tembak.
Baca Juga: Demo Tolak DOB di Yahukimo Papua Berujung Ricuh, Dua Orang Tewas Tertembak, Lainnya Luka-luka
"Yang kami ketahui untuk korban yang meninggal karena terkena tembakan atas nama Yakop Deal (30) dan Erson Weipsa (22). Masih terdapat juga massa yang terkena luka tembak pada bagian paha atas nama Etos Itlay dan Luki Kobak," kata Kombes Pol Ahmad saat dikonfirmasi Suara.com.
Kamal lantas menerangkan bahwa demo dimulai pada pukul 10.00 WIT. Sejumlah massa berkumpul di beberapa titik di kota Dekai untuk menyampaikan aspirasinya di kantor Kominfo.
"Sehingga dari beberapa titik ini berjalan sambil melakukan orasi-orasi yang kurang lebih hampir 3 jam,” ucapnya.
Kemudian, Kamal menerangkan kalau demo yang digelar cukup berjalan lancar. Namun ketika demo selesai, Ahmad menyebut terjadi gesekan dari masyarakat sendiri dan ditambah dengan adanya provokasi sehingga masyarakat lain itu melakukan aksi pembakaran terhadap bangunan-bangunan ruko yang berada disekitar kantor Kominfo.
Menurutnya dampak dari aksi yang dilakukan oleh masa pendemo ini juga menyasar kepada petugas kepolisian setempat sehingga terjadi bentrok massa dan pembakaran-pembakaran di beberapa titik. Kericuhan itu menelan korban jiwa dari kalangan warga dan aparat alami luka.
Kamal menambahkan untuk rencana pengiriman personel, pihaknya telah meminta kepada wadansat untuk mengirimkan 2 pleton Brimob kabupaten Yahukimo dengan membawa gas air mata.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung