"Sekarang, jika Anda memulai sebuah perusahaan di UEA, Anda akan ditanya siapa yang sebenarnya berada di baliknya," kata Martini kepada DW.
Meskipun Maira Martini dan Jodi Vittori sepakat, bahwa belum terlalu banyak yang dilakukan untuk menegakkan aturan baru tersebut.
Selain itu, birokrasi yang serampangan membuat orang mudah untuk menyembunyikan kekayaan di UEA, kata Maira Martini.
Misalnya, UEA memiliki 39 tempat registrasi yang berbeda untuk perusahaan, karena negara ini terdiri dari tujuh emirat yang punya otoritasnya sendiri-sendiri. "Bagaimana itu bisa menjadi sistem yang efektif?" kata Maira Martini.
Di samping itu masih ada lebih dari 40 "zona bebas" di UEA, di mana orang asing dapat mendirikan atau merelokasi perusahaan.
Mengapa UEA?
Dengan berinvestasi di sektor properti dan modal sekitar 272 ribu dolar AS, orang bisa mendapat visa tinggal di UEA untuk tiga tahun. Kalau berinvestasi sekitar 1,36 juta dolar AS, akan mendapat visa untuk lima tahun.
Namun, Dubai juga memiliki banyak hal yang disebut Jodi Vittori sebagai kawasan "uang bersih". Banyak bisnis multinasional yang beroperasi di Timur Tengah berkumpul di kawasan itu.
"Tidak ada yang mau berinvestasi di lokasi 'uang kotor', karena semua orang tahu itu melanggar hukum. Itu akan terlalu mencolok," jelasnya.
Baca Juga: Konflik Rusia-Ukraina Picu Harga Batu Bara Melesat, Devisa Negara Juga Meningkat
Situasi politik juga menguntungkan bagi pembawa modal. Setiap emirat UEA dijalankan oleh sebuah monarki, berdasarkan otoritas kesukuan. Kebebasan berbicara dan kebebasan pers juga dibatasi. Berarti pengawasan kurang, terutama dari para wartawan atau aktivis, kata Jodi Vittori.
"Mereka mungkin tidak peduli dengan perkembangan politik di negerinya, tetapi ketika menyangkut di mana mereka bisa menyimpan uang, para koruptor dan oligarki sangat peduli dengan hukum dan ketertiban," kata Maira Martini.
Dubai telah lama menjadi tujuan populer bebas visa bagi warga Rusia. Sekitar 730.000 turis Rusia datang pada 2019, sebelum pandemi membatasi perjalanan global.
Sekarang ada sekitar 100.000 penutur bahasa Rusia yang tinggal di UEA, dengan sekitar 40 ribu orang berasal dari Rusia dan sisanya dari bekas Uni Soviet. (hp/ha)
Berita Terkait
-
KPK Akui Tangkap Kajari dan Kasi Intel Kejari HSU Saat OTT di Kalsel, Langsung Dibawa ke Jakarta
-
Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Series 2026, Berapa Peringkat FIFA St. Kitts & Nevis?
-
Spekulasi Pelatih Timnas Indonesia Memanas, Jordi Amat Tanggapi Nama John Herdman
-
Apa Itu Pace Lari dan Bagaimana Cara Menghitungnya? Ini Panduannya
-
Realme Narzo 90 Baru Debut di India: Usung Baterai Badak, Triple Sensor Mirip iPhone 16 Pro
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Roy Suryo Klaim Ijazah Jokowi Tetap Palsu Usai Gelar Perkara Khusus
-
KPK Sebut Tak Targetkan 3 OTT Dalam Sehari: Transaksi Terjadi Bersamaan
-
Penanganan Bencana Sumatra Masuki Fase Transisi, Pembangunan Hunian Dikebut
-
Salurkan Beasiswa PIP di Curup, Ketua DPD RI: Presiden Sungguh-Sungguh Tingkatkan Kualitas SDM
-
UMP Sumut Tahun 2026 Naik 7,9 Persen Jadi Rp 3.228.971
-
KPK Prihatin Tangkap Sejumlah Jaksa dalam Tiga OTT Beruntun
-
Begini Kata DPP PDIP Soal FX Rudy Pilih Mundur Sebagai Plt Ketua DPD Jateng
-
Mendagri Tito Sudah Cek Surat Pemerintah Aceh ke UNDP dan Unicef, Apa Katanya?
-
Terjebak Kobaran Api, Lima Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah di Penjaringan!
-
Kayu Gelondongan Sisa Banjir Sumatra Mau Dimanfaatkan Warga, Begini Kata Mensesneg