Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyarankan agar emak-emak bisa memasak dengan cara merebus atau mengkukus. Alternatif memasak selain dengan menggoreng itu untuk menyiasati mahal dan langkanya minyak goreng di pasaran.
Menanggapi pernyataan Megawati, Wakil Ketua Fraksi PKS di DPR Mulyanto memandang tidak ada yang salah.
Menurutnya penghematan penggunaan minyak goreng memang menjadi penting.
"Selain untuk menekan konsumsi migor secara nasional, namun juga terutama terkait kesehatan keluarga. Pengurangan konsumsi gorengan sangat dianjurkan dokter, apalagi untuk lansia," kata Mulyanto kepada wartawan, Minggu (20/3/2022).
Gerakan pengurangan konsumsi minyak goreng, lanjut dia bisa ditanggapi dan disambut dengan baik.
Walau begitu, gerakan penghematan minyak goreng tidak lantas kemudian menggugurrkan kewajiban pemerintah untuk memastikan ketersediaan pasokan minyak goreng dengan harga terjangkau.
Fraksi PKS mendesak pemerintah untuk menyediakan minyak dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat.
"Kehadiran negara dalam mengelola migor sebagai barang kebutuhan pokok masyarakat bersifat mandatori. Negara tidak boleh kalau dari mafia migor," ujarnya.
PDIP Minta Jangan Dipelintir
Baca Juga: 4 Bahaya Menggunakan Minyak Goreng Berulang Kali, Waspada Masalah Kesehatan yang Mengintai
Nama Megawati Soekarnoputri kembali menjadi sorotan publik usai pernyataannya soal minyak goreng viral di media sosial.
Megawati sebelumnya mengomentari ibu-ibu yang dinilainya hanya menggoreng di tengah mahal dan langkanya minyak goreng. Dia lalu menyarankan mengolah makanan dengan merebus atau mengukus.
Gara-gara itu, Megawati banjir hujatan. Menanggapi hal tersebut, politikus PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno buka suara.
Hendrawan ingin publik tidak mempelintir ataupun memelesetkan pernyataan Megawati yang viral tersebut.
Ia mengatakan bahwa pernyataan Megawati bukan berarti menyalahkan atau melarang ibu-ibu untuk mengolah makanan dengan cara menggoreng di tengah mahalnya harga minyak goreng.
Namun, katanya apa yang disampaikan oleh Presiden ke-5 RI itu agar masyarakat bisa membiasakan prinsip berdiri di atas kaki sendiri atau berdikari, termasuk saat mengelola makanan yang tak melulu bergantung pada goreng-menggoreng.
Berita Terkait
-
Ikuti Arahan Megawati? Mau Goreng Peyek Kacang Tapi Direbus, Hasilnya Bikin Bengek: Ambyar
-
4 Bahaya Menggunakan Minyak Goreng Berulang Kali, Waspada Masalah Kesehatan yang Mengintai
-
5 Pilihan Minyak Goreng Paling Sehat yang Bisa Anda Gunakan untuk Memasak
-
Sindir Megawati Terang-terangan Minta Jatah Menteri, Pandji Pragiwaksono: Tersuram
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Terungkap Setelah Viral atau Tewas, Borok Sistem Perlindungan Anak di Sekolah Dikuliti KPAI
-
Pemerintah Bagi Tugas di Tragedi Ponpes Al Khoziny, Cak Imin: Polisi Kejar Pidana, Kami Urus Santri
-
Akali Petugas dengan Dokumen Palsu, Skema Ilegal Logging Rp240 Miliar Dibongkar
-
Pemprov DKI Ambil Alih Penataan Halte Transjakarta Mangkrak, Termasuk Halte BNN 1
-
Menag Ungkap Banyak Pesantren dan Rumah Ibadah Berdiri di Lokasi Rawan Bencana
-
Menag Ungkap Kemenag dapat Tambahan Anggaran untuk Perkuat Pesantren dan Madrasah Swasta
-
Gus Irfan Minta Kejagung Dampingi Kementerian Haji dan Umrah Cegah Korupsi
-
Misteri Suap Digitalisasi Pendidikan: Kejagung Ungkap Pengembalian Uang dalam Rupiah dan Dolar
-
Usai Insiden Al Khoziny, Pemerintah Perketat Standar Keselamatan Bangunan Pesantren
-
Kalah Praperadilan, Pulih dari Operasi Ambeien, Nadiem: Saya Siap Jalani Proses Hukum