Setelahnya minyak goreng memang muncul kembali di pasaran, bahkan disebut sampai berlimpah.
Masalahnya, yang muncul selanjutnya yakni harga minyak goreng yang melonjak tinggi.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammaf Lutfi mengungkapkan, kelangkaan dan mahalnya minyak goreng disebabkan karena adanya permainan mafia.
"Ada orang-orang yang tidak sepatutnya mendapatkan hasil dari minyak goreng ini. Misalnya minyak goreng yang seharusnya jadi konsumsi masyarakat masuk ke industri atau diselundupkan ke luar negeri," ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (18/3/2022).
Apa Reaksi Emak-emak?
Salah seorang ibu-ibu atau emak-emak bernama Rahayu mencurahkan isi hatinya kepada Suara.com seputar minyak goreng dan pernyataan Megawati Soekarnoputri.
Menurut dia, Megawati salah tangkap dengan fenomena minyak goreng. Kata dia, saat ini emak-emak tengah dirundung gelisah karena harga minyak goreng yang tinggi.
"Poinnya kan bukan kita jadi harus lebih sehat saja karena harga minyak goreng naik. Tapi ya bagaimana juga pemerintah juga bisa ngatasin permasalahan minyak goreng yang harganya jadi selangit," ujar Rahayu, Minggu (20/3/2022).
Rahayu yang sehar-hari bekerja sebagai karyawan swasta ini bahkan menantang pemerintah agar bisa mengusut tuntas adanya mafia minyak goreng yang memang sudah diakui keberadaannya oleh Menteri Perdagangan.
Baca Juga: Minyak Goreng Subsidi Pemerintah Sulit Ditemukan, Pedagang: Kami Tidak Tahu Disalurkan ke Siapa
"Kemarin jelas-jelas pemerintah sebut ada mafia soal minyak goreng ini. Ya upayakan dong itu diselesaikan supaya mafianya nggak tambah kaya. Nggak cuma nyuruh masyarakat makan rebusan aja," katanya.
Dinda, salah seorang ibu-ibu lainnya juga merasa heran dengan pernyataan Megawati, ia menilai ucapan sang Ketum PDIP itu justru kontra dengan pemerintah.
Kata dia, pemerintah justru mensubsidi pada minyak goreng curah yang jelas-jelas tidak sehat.
"Itu (minyak goreng curah) kualitasnya bukan buruk ya? lagian waktu itu pemerintah sempat mau ilangin minyak goreng curah dari pasaran tapi nggak jadi mulu. Kan berarti sudah ada riset sebelumnya kalau minyak goreng curah jelek. Lah ini sekarang disubsidi, gimana sih?," tuturnya.
Namun demikian, baik Rahayu maupun Dinda sama-sama sepakat, memasak dengan cara direbus memang lebih sehat. Tetapi, tidak semua masyarakat suka dengan masakan yang direbus.
"Masih suka doyan yang garing-garing (digoreng) biar makan tetep nikmat," kata Dinda.
Berita Terkait
-
5 Cara Menggoreng Tanpa Minyak, Praktis dan Lebih Hemat Demi Siasati Harga Migor yang Melambung
-
Pemerintah Naikkan Setoran Eksportir, Pasokan dan Harga Minyak Goreng Akan Normal
-
Viral Acara Kenduri Dapat Berkat Minyak Goreng, Warganet Curiga yang Punya Hajat Orang Dalam
-
Praktik Percaloan Pencari Kerja di Kabupaten Karawang, Stok Minyak Goreng Melimpah Setelah Harganya Naik
-
Peneliti Kementan Barlina Rindengan: Kita Terlanjur Terbiasa Konsumsi Minyak Goreng Sawit, Padahal Kelapa Lebih Banyak
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan