Suara.com - Ketua Indonesia Memanggil atau IM57+Institute, Mochamad Praswad Nugraha turut buka suara terkait pimpinan KPK yang membuka peluang berkolaborasi dengan Novel Baswedan untuk menangkap Caleg PDI Perjuangan, Harun Masiku yang berstatus buron dalam kasus suap. Menurutnya, pernyataan KPK sangat absurd.
"Menurut saya aneh dan menggelitik nalar," kata Praswad saat dikonfirmasi, Jumat (25/3/2022).
Menurutnya, KPK telah memiliki kewenangan dan SDM yang mumpuni untuk menangkap penyuap eks Komisioner KPU, Wahyu Setiawan itu. Namun, KPK seperti tidak serius untuk mengejar Harun dan lebih digunakan untuk acara seremonial dan menyebarkan pesan pribadi Ketua KPK Filri Bahuri.
"Kalau memang KPK butuh keahlian Novel Baswedan dan kawan-kawan, kenapa pimpinan KPK malah memilih memecat Novel dan kami semua secara melawan hukum," katanya.
Diketahui, sebelum membentuk IM57+Institute, Praswad merupakan penyidik KPK yang sempat menangani kasus suap Harun Masiku. Namun, ia dan 57 lainnya termasuk Novel dipecat dari KPK karena alasan tidak lulus dalam Tes Wawasan Kebangsaan atau (TWK) untuk menjadi ASN.
"Kebetulan saya salah satu penyidik yang masuk di dalam surat perintah pencarian DPO Harun Masiku, pertanyaannya mengapa kami malah dipecat?" imbuhnya.
Sebelumnya, Deputi Penindakan KPK Karyoto menanggapi ucapan Novel yang mengaku pernah menawarkan diri untuk membantu KPK menangkap buronan Harun Masiku. Namun, Novel menyebut tak ada respons dari KPK.
Terkait hal itu, Karyoto mengaku tidak pernah mendengar jika Novel mau membantu KPK untuk menangkap buronan tersebut.
"Teman saya Novel, mengatakan pernah menawarkan untuk berkolaborasi. Saya sebagai penanggung jawab penindakan dan eksekusi saya tidak pernah dengar kata-kata itu ke saya," kata Karyoto di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (24/3/2022).
Terkait klaim itu, Karyoto meminta agar Novel yang kini sudah menjadi ASN di Polri agar menghubunginya langsung. Karyoto pun mengaku jika KPK membuka peluang untuk mengajak Novel untuk mengejar buronan Harun Masiku yang keberadaannya belum diketahui.
"Padahal, dia (Novel) punya nomor telepon saya, kalau memang itu mau menawarkan, silakan kami membuka pintu kalau memang mau berkolaborasi," kata Karyoto.
"Infonya saja sangat penting kalau memang ada. Enggak usah tenaga kita banyak, infonya saja."
Berita Terkait
-
Siap Kolaborasi untuk Tangkap Buronan Harun Masiku, Novel Baswedan Diminta Hubungi Deputi Penindakan KPK
-
Jadi Trending Gegara Celotehan Ketua KPK, Ini 2 Alasan Harun Masiku Tak Kunjung Ditemukan
-
Sindir Ketua KPK Firli Bahuri, Netizen: Juliari Batubara dan Harun Masiku Gak Jadi Duta Anti-Korupsi, Pak?
-
Buta Permanen Akibat Teror Air Keras, Novel Baswedan Segera Terbang ke Belanda untuk Periksa Mata Kirinya
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram