Suara.com - Juru Bicara Blok Politik Pelajar (BPP), Delpedro Marhaen Rismansah, salah satu orator dalam demo tolak perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo, mengaku ditelepon seseorang yang mengaku sebagai Koorspri Wakabareskrim Polri, AKP Dwi Chandra.
Pedro mengaku ditelepon pada hari Kamis (31/3) kemarin, sehari sebelum aksi unjuk rasa yang mereka gelar di kawasan Harmoni atau tepatnya di belakang Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (1/4/2022).
“Kalau tidak salah itu kemarin (Kamis), itu Koorspri Wakabareskrim Polri, tapi kalau saya lihat di internet itu bernama Dwi Chandra,” kata Pedro saat ditemui, Suara.com saat aksi unjuk rasa, Jumat (1/4/2022).
Dia mengaku dari pembicaraan, orang yang mengaku sebagai Dwi Chandra tersebut mengajaknya untuk minum kopi. Namun, Pedro menilai, hal itu upaya untuk meredam aksi unjuk rasa yang mereka gelar.
“Ngajak ngopi. Sudah tentu tendensinya, indikasinya untuk meredam demokrasi ini (unjuk rasa penolakan perpanjangan masa jabatan Jokowi),” ujarnya.
“Mengajak pelunakan, diskusi, dialog. Saya dengan tegas menolak hal-hal tersebut tersebut, hal upaya pelemahan. Upaya-upaya memecah bela, saya menolak dan juga teman-teman mahasiswa bersikap sepeti itu,” sambungnya.
Sore tadi, ratusan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di Harmoni atau tepatnya di belakang kawasan Istana Negara. Mereka menolak penundaan pemilu 2024 yang berdampak terhadap perpanjangan masa jabatan Jokowi sebagai presiden.
Mereka meneriakkan, ‘Jokowi Fasis, Anti Demokrasi,’ di kawasan Harmoni atau tepatnya di belakang kawasan Istana Negara.
Baca Juga: Demo Tolak Jokowi 3 Periode di Ring 1 Istana, Nomor WhatsApp 6 Mahasiswa Diretas
Berita Terkait
-
Demo Tolak Jokowi 3 Periode di Ring 1 Istana, Nomor WhatsApp 6 Mahasiswa Diretas
-
Ratusan Mahasiswa Menyemut di Belakang Istana Negara, Teriakan Jokowi Fasis, Anti Demokrasi Bergema!
-
Larang Dekati Istana, Puluhan Polisi Bentuk Pagar Betis Halau Massa Mahasiswa Demo Tolak Wacana Jokowi 3 Periode
-
Gegara Tak Tegas Menolak, Blok Politik Pelajar Sebut Jokowi Menginginkan Ada Penundaan Pemilu 2024
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Kena Serangan Siber, Bandara di Eropa Lumpuh Selama Satu Hari
-
Presiden Naikkan Gaji Guru dan Dosen ASN, DPR Ingatkan Nasib Honorer Gajinya Masih Rp 300.000
-
DPR Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka Korupsi Haji: Kejahatan Merampas Hak Umat Beribadah!
-
KPK Bantah Intervensi dari Istana Gegara Belum Tetapkan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji
-
Skandal DPRD Gorontalo: "Rampok Uang Negara" dan Selingkuh, Anggota PDIP Ini Langsung Dipecat!
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"