Suara.com - Anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak, menilai Gubernur Anies Baswedan telah melakukan pembohongan publik. Pasalnya, saat ini tingkat kemacetan di ibu kota kembali meningkat.
Anies belum lama ini mengatakan tingkat kemacetan Jakarta di tahun 2021 mengalami penurunan. Klaim ini berdasarka hasil survei perusahaan perangkat GPS, TomTom yang menyebut Jakarta menempati peringkat 46 dari 404 kota termacet di dunia.
Menurunnya tingkat kemacetan, kata Anies saat itu, karena adanya transformasi sistem transportasi yang selama ini ia lakukan selama memimpin Ibu Kota.
Kendati demikian, saat ini Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyebut ada kenaikan 10-18 persen tingkat kemacetan di Jakarta. Hal ini terjadi karena Jakarta tak lagi menerapkan bekerja dari rumah atau work from home dan sekolah daring secara ketat di masa pandemi Covid-19.
Karena itu, Gilbert menilai klaim Anies telah terbantahkan. Kemacetan di Jakarta yang sempat menurun itu disebutnya bukan karena program Pemprov, melainkan pembatasan sosial di masa pandemi.
"Klaim Gubernur kemarin sebenarnya semacam kebohongan publik. Kalau saat itu dikatakan kondisinya tidak macet, karena semua WFH dan anak-anak juga tidak masuk sekolah," ujar Gilbert saat dikonfirmasi, Kamis (7/7/2022).
Karena itu, seharusnya penilaian tingkat kemacetan dilakukan begitu aktivitas masyarakat sudah normal kembali.
"Jadi, sekarang ini adalah kondisi yang real, bukan yang kemarin," jelasnya.
Gilbert pun meyakini Pemprov tidak memiliki kebijakan yang jelas dalam mengatasi kemacetan. Buktinya, dengan dilonggarkannya aturan pembatasan sosial kemacetan kembali terjadi.
Baca Juga: Disebut Beda dari Kandidat Lain, Anies Baswedan Dinilai Bisa Guncang Pilpres 2024
"Saat ini memang (lalu lintas) sudah kondisi normal. Tidak jelas bagaimana upaya Pemprov DKI untuk mengatasi kemacetan," jelas Gilbert.
Berita Terkait
-
Diduga Dicopot Gegara Doakan Anies Presiden, Taufik: Waktu Doain Saya sebagai Ketum KAHMI
-
Ketua DPRD DKI Dinyatakan Tak Bersalah, Gerindra Yakin Interpelasi Anies soal Formula E Mandek
-
Disebut Beda dari Kandidat Lain, Anies Baswedan Dinilai Bisa Guncang Pilpres 2024
-
Ketua DPRD DKI Dinyatakan Tak Bersalah usai Gelar Paripurna Interpelasi Anies, PAN Minta Ada Kesepakatan soal Tatib
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Misteri Sekeluarga Tewas di Tol Tegal: Mesin Mati AC Nyala, Pengemudi Sempat Tolak Bantuan Medis
-
Marak Kepala Daerah Kena OTT, Golkar Serukan Evaluasi Total Sistem Seleksi Pemimpin
-
Revolusi Digital GM FKPPI: Kaderisasi Kini Berbasis AI, Fokus Cetak Kualitas
-
Genangan Air di Jeruk Purut Bikin Transjakarta Rute 6T Dialihkan, Cek Titik yang Tak Disinggahi
-
Wacana Penunjukan Langsung Dinilai Tak Demokratis, FPIR: Bahaya Kapolri Ditunjuk Langsung Presiden
-
Hujan Deras Jumat Sore, Warga Pela Mampang Dikepung Banjir, Ketinggian Air Ada yang Mencapai 60 Cm
-
BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan Resmi Go Live Nasional Penjaminan Dugaan KK/PAK di Aplikasi
-
Praktik Lancung 8 ASN Kemnaker: Agen Izin TKA Diperas Rp135 Miliar Vespa dan Innova Jadi Syarat
-
Kok Bisa Hiu Tutul Sering 'Nyasar' ke Pantai Indonesia? Ternyata Ini Alasannya!
-
Tragedi Sungai Lusi: 5 Santriwati Penghafal Alquran di Blora Ditemukan Tak Bernyawa