Adapun aborsi yang dilakukan dengan sengaja yaitu atas pertimbangan medis yang sungguh-sungguh dan biasanya untuk menyelamatkan nyawa si ibu dan aborsi yang dilakukan tanpa indikasi medis apapun dan dianggap sebagai tindak pidana.
Harkristuti juga mengungkapkan dari informasi yang ia dapat di lapangan, bahwa aborsi dilakukan sebagian besar bukan oleh korban perkosaan, bukan oleh anak perempuan yang hamil sebelum menikah. Akan tetapi, lebih banyak dilakukan oleh para ibu yang memiliki suami yang sah dan legal.
Namun kata dia, ada isu lain diantaranya sudah punya banyak anak, kondisi kesehatan ibu yang tidak memungkinkan, kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan, janin yang dikandung menurut scan USG ternyata cacat dan akan membebani keluarga selamanya, sang ibu dan suaminya belum menghendaki anak mungkin karir
"Atau faktor lain, kehamilan diakibatkan perkosaan," ucap Harkristuti.
Selain itu, pihaknya juga menemukan alasan aborsi karena takut kehilangan pekerjaan jika hamil.
"Tetapi ternyata ada ibu ibu yang melalukan aborsi takut kehilangan pekerjaan, karena di perusahaan itu kalau kamu hamil bisa tidak mendapatakn hak hak yang seharusnya diperoleh. Atau tadi kita sebut teen pregnancy karena angkanya kecil karena belum terikat perkawinan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Nasib 6 Polisi Pengeroyok Matel Kalibata di Ujung Tanduk, Sidang Etik Digelar Hari Ini
-
Sejumlah Tiang Listrik di Tebet Miring, Warga Khawatir Roboh Diterpa Angin Kencang
-
Sultan Dorong Ekstensifikasi Sawit di Papua dengan Tetap Jaga Keseimbangan Ekologis
-
Jakarta Tumbuh, Warga Terpinggirkan: Potret Ketimpangan di Pulau Pari, Marunda, dan Bantargebang
-
Fakta Baru Kasus Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Temukan 19 Luka Benda Tajam
-
Serikat Pekerja: Rumus UMP 2026 Tidak Menjamin Kebutuhan Hidup Layak
-
Peringati Hari Migran Internasional, KP2MI Fokuskan Perhatian pada Anak Pekerja Migran
-
Tak Ada Barang Hilang, Apa Motif di Balik Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon?
-
Diduga Serang Petugas dan TNI, 15 WNA China Dilaporkan PT SRM ke Polda Kalbar
-
Menkes Kirim 600 Dokter ke Aceh Mulai Pekan Depan, Fokus Wilayah Terisolasi