Suara.com - Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menyoroti bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng dari Presiden Joko Widodo untuk rakyat. Dianggap tak berhasil, Dahlan mengaku terkejut dengan keputusan terbaru Jokowi yang melarang ekspor minyak goreng.
Unek-unek-nya soal permasalahan minyak goreng ditumpahkan dalan catatan harian Dahlan Iskan, yang diunggah di laman resminya, disway.id.
Dahlan awalnya menilai krisis minyak goreng bisa selesai dengan program BLT yang dilakukan pemerintah. Nyatanya, uang Rp 300 ribu untuk rakyat selama 3 bulan tidak tepat. Ia pun terkejut dengan keputusan berani Presiden Jokowi selanjutnya.
"Awalnya soal krisis minyak goreng ini saya anggap sudah selesai: lewat BLT (bantuan tunai langsung)," tulis Dahlan seperti dikutip Suara.com, Kamis (28/4/2022).
"Yang tidak mampu membeli diberi uang: Rp 300.000 untuk tiga bulan. Saya pun memuji putusan BLT-Migor itu. Ternyata BLT bukan langkah pemungkas," lanjutnya.
Keputusan presiden yang dimaksud Dahlan adalah melarang ekspor minyak goreng. Ia begitu terkejut mendengar pernyataan Jokowi yang tegas melarang ekspor sampai kebutuhan dalam negeri melimpah.
Dahlan mengibaratkan keputusan Presiden Jokowi itu seperti doa sapujagad yang sanggup membereskan segala persoalan krisis minyak goreng.
"Itulah yang membuat saya wow-wow-wow ketika melihat Presiden Jokowi membuat keputusan sapujagad. Dengan cara yang demonstratif: lewat rekaman video pendek itu –satu menit. Yang diucapkan beliau sendiri. Yang dirilis oleh Istana sendiri," ungkapnya.
"Yang berisi kejutan besar: larangan ekspor total minyak sawit – 'sampai minyak goreng di dalam negeri melimpah'. Saya anggap itu keputusan sapujagad karena membereskan semua hal yang tidak bisa beres: DMO, PMO, HTE, dan peraturan apa pun sebelumnya," imbuh Dahlan.
Baca Juga: Kebut Penyelidikan Kasus Korupsi Eskpor Minyak Goreng, Kejagung Interogasi Dua Pejabat Kemendag
Lebih lanjut, Dahlan memberikan penjelasan mengenai doa sapujagad, yang biasa dikenal di pesantren.
"Itu mirip 'doa pendek'' yang dianggap mengatasi semua aneka doa panjang yang macam-macam isinya: 'Selamatkanlah kami dunia akhirat'. Anda hafal bahasa Arabnya: Rabbana atina fid dunya hasanah...," jelas Dahlan.
"Itulah yang di pesantren dikenal sebagai ''doa sapujagad''. Untuk apa memanjatkan banyak doa nan panjang kalau intinya bisa dibuat pendek seperti itu," sambungnya.
Terakhir, Dahlan menyoroti nasib BLT pasca adanya keputusan pelarangan ekspor minyak goreng. Menurutnya, masyarakat hanya mau harga minyak goreng menjadi stabil.
"Untuk apa pula banyak peraturan kalau tujuannya bisa diatasi dengan satu putusan: larang ekspor! Saya pun tersenyum dalam hati. Lantas, dengan keputusan sapujagad itu, bagaimana nasib BLT?" tanyanya.
"Terus? Dihentikan? Diminta kembalikan? Jangan tanyakan itu pada rakyat. Jawaban rakyat Anda sudah tahu: harga migor turun, Yes! BLT turun, Yes!" tandas Dahlan Iskan.
Tag
Berita Terkait
-
Kebut Penyelidikan Kasus Korupsi Eskpor Minyak Goreng, Kejagung Interogasi Dua Pejabat Kemendag
-
Indonesia Resmi Larang Ekspor CPO, Harga Minyak Kedelai Dunia Melesat
-
Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Pemerintah Turun, Jokowi Diminta Pertimbangkan Reshuffle Kabinet
-
Gusar dengan Polarisasi Kadrun-Cebong, Ainun Najib Ingatkan Para Pengadu Domba Tidak akan Masuk Surga
-
Larangan Ekspor Minyak Goreng Mulai Berlaku, Ini Aturan Resmi dari Menteri Perdagangan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
Terkini
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional