Suara.com - Pengamat politik, Rocky Gerung, menyoroti pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam KTT Khusus ASEAN-AS di Amerika Serikat (AS) pekan ini. Jokowi jadi bahan perbincangan karena salah menyebut Menteri Perdagangan Amerika menjadi Sekretaris Perdagangan Amerika.
Jokowi salah mengartikan Secretary of Commerce sebagai Sekretaris Perdagangan. Padahal AS biasa memakai istilah sekretaris sebagai padanan menteri. Rocky menilai Presiden tidak diberitahu para pembantunya dengan baik sehingga tidak paham dengan istilah yang lazim ada di Amerika. “Seolah Presiden tidak mengerti tentang kebiasaan tata negara Amerika yang menggunakan kata Secretary sebagai Menteri,” ujar Rocky dalam video yang diunggah di YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu (14/5/2022).
Filsuf jebolan Universitas Indonesia (UI) ini menyayangkan kesalahan elementer itu. Menurut Rocky, hal-hal sederhana tersebut ikut menunjukkan kapasitas geopolitik Indonesia, khususnya Presiden Jokowi. “Nanti Secretary of States bisa-bisa diartikan jadi Sekretaris Luar Negeri, padahal itu adalah Menteri Luar Negeri. Hal-hal dasar begini dilihat dunia,” ujar Rocky.
Dia mengatakan Jokowi mestinya datang dengan profil tinggi sebagai pemimpin ASEAN. Namun faktanya Indonesia kini justru terpuruk secara ekonomi hingga geopolitik. Hal tersebut, imbuh dia, membuat Indonesia masih dipandang rendah oleh sejumlah negara. “Indonesia memang bangsa yang besar, tapi kapasitas politik internasionalnya kecil sekali,” kritik Rocky.
Rocky tak ambil pusing apabila Istana nantinya meng-counter pernyataannya tersebut. Dia justru heran apabila pihak Istana terus membela membabi-buta Jokowi setelah melakukan kesalahan elementer dalam hubungan geopolitik.
Menurut Rocky, orang di lingkaran Presiden mestinya bisa langsung meluruskan kesalahan Jokowi saat berpidato di Negeri Paman Sam. “Buat apa sih bantah-membantah. Koreksi saja yang dimaksud Presiden adalah menteri, yang dalam tradisi Amerika disebut secretary.
Dalam pidato di Capitol Hill, Washington DC, AS, Kamis (12/5/2022), Jokowi turut menyoroti perang yang terjadi di Ukraina. Saat itu hadir Ketua Dewan Perwakilan AS, Nancy Pelosi, Anggota Kongres AS dan pemimpin negara-negara ASEAN.
Jokowi menilaii perang di Ukraina telah berdampak pada ekonomi dunia termasuk kenaikan harga pangan, energi, dan inflasi. “Perang menciptakan tragedi kemanusiaan yang luar biasa dan berdampak terhadap ekonomi global," kata Presiden Jokowi dalam keterangan resmi Biro Pers Sekretariat Presiden, dikutip dari Antara, Jumat (13/5/2022).
Kontributor : Alan Aliarcham
Baca Juga: Presiden Jokowi dan Elon Musk Ngobrol Santai, Hidangan di Meja Bikin Salfok
Berita Terkait
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah
-
Surplus Dagang Tembus 5 Tahun Lebih, RI Makin Untung Lawan AS dan India
-
Takjub Adab Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, Amien Rais Terenyuh: Buat Saya Artinya Dalam
-
Dokter Tifa Tawarkan Obat Autoimun Manjur untuk Jokowi, Syaratnya Cuma Satu: Tobat Nasuha!
-
Alarm untuk Roy Suryo? Denny Darko Ramal Polemik Ijazah Jokowi Berakhir Bui: Mereka Akan Lupa Diri
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
Terkini
-
Cak Imin Dorong Sekolah Umum Terapkan Pola Pendidikan Sekolah Rakyat: Ini Alasannya!
-
Warga Manggarai Tak Sabar Tunggu Proyek LRT Fase 1B Rampung, Macet Dianggap Sementara
-
Lewat Sirukim, Pramono Sediakan Hunian Layak di Jakarta
-
SAS Institute Minta Program MBG Terus Dijalankan Meski Tuai Kontroversi: Ini Misi Peradaban!
-
Dua Kakek Kembar di Bekasi Lecehkan Difabel, Aksinya Terekam Kamera
-
Jadwal SIM Keliling di 5 Wilayah Jakarta Hari Ini: Lokasi, Syarat dan Biaya
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol