Suara.com - Indonesia impor 3 juta dosis vaksin penyakit mulut dan kuku atau PMK. Ditarget vaksin itu akan tiba di Indonesia pekan kedua Juni 2022.
Pembelian itu dipastikan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah.
"Khusus untuk vaksin darurat sebesar 3 juta dosis yang bersumber dari APBN Ditjen PKH, asal vaksinnya di Prancis dan estimasi kedatangan minggu kedua Juni 2022," kata Nasrullah saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI di Gedung Parlemen Senayan Jakarta, Rabu.
Vaksin itu diimpor dari Prancis dan Badan Pangan Dunia (FAO).
Selain itu vaksin didapat dari kerja sama dengan Australia sebanyak 500 ribu hingga 1 juta dosis.
Vaksin juga diimpor dari Brasil 100 ribu dosis, dan dari Selandia Baru 100 ribu dosis.
Nasrullah mengatakan vaksin tersebut merupakan vaksin darurat sementara Pusat Veteriner Farma Kementerian Pertanaian sedang memproduksi vaksin di dalam negeri.
"Untuk pengembangan vaksin di Pusat Veteriner Farma, saat ini sedang proses untuk persiapan dan estimasi akan kita lakukan dimulai Agustus atau September," kata Nasrullah.
Kementan memperkirakan sebanyak 17 juta hewan ternak akan divaksinasi atau sebanyak 80 persen populasi dari provinsi yang terdampak PMK.
Baca Juga: Wabah PMK Makin Mengerikan, Kementan Siapkan 3 Juta Dosis Vaksin Darurat
Vaksinasi tersebut akan dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu dua kali penyuntikan pada tahun 2022 dan satu kali pada tahun 2023.
"Sehingga kebutuhan vaksin di 2022 ini sekitar 27,2 juta dosis," kata Nasrullah.
Nasrullah mengatakan pengadaan vaksin PMK berasal dari dana pencegahan penyakit pada Ditjen PKH untuk membiayai 800 ribu dosis vaksin.
Sementara untuk menutupi kekurangan vaksin sisanya sebanyak 2,2 juta dosis dilakukan refocusing anggaran dari Sekretariat Jenderal Kementan.
Data Kementerian Pertanian per 6 Juni 2022 menyebutkan jumlah hewan ternak yang sakit terjangkit PMK sebanyak 81.800 ekor pada 163 kabupaten-kota di 18 provinsi Indonesia.
Dari total hewan yang sakit tersebut sebanyak 28.528 ekor telah sembuh, 607 ekor dilakukan pemotongan bersyarat, dan 524 ekor mati. Sedangkan hewan ternak yang belum sembuh sebanyak 52.211 ekor. (Antara)
Berita Terkait
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Penanganan Bencana Sumatra Masuki Fase Transisi, Pembangunan Hunian Dikebut
-
Menko PMK Pratikno: Dana LPDP Harus Perkuat Riset dan Ekosistem Pendidikan Nasional
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah