Suara.com - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman pernah menjalani hidup prihatin bahkan sampai harus menjual kue klepon buatan sang ibu demi melanjutkan hidup. Kue kleponnya itu pernah berserakan ke tanah saat dibawa Dudung untuk dijual.
Cerita itu dituliskan dalam buku biografinya berjudul "Loper Koran Jadi Jenderal" yang diluncurkan di Mabes AD, Jumat (11/6/2022). Singkat cerita, Dudung tinggal di barak asrama tentara di Jalan Belitung, dekat Markas Kodam Siliwangi, Bandung.
Pria kelahiran 1965 itu memiliki seorang ayah yang dulunya seorang PNS TNI Perbekalan dan Angkatan Kodam (Bekangdam) Kodam III/Siliwangi. Sementara ibunya seorang ibu rumah tangga.
Ayahnya, almarhum Achmad Nasuha meninggal saat Dudung berusia 12 tahun. Kondisi tersebut yang memaksakan Dudung membantu sang ibu, almarhumah Nasiyati, dalam mencari nafkah.
Bukan hanya menjadi loper koran, Dudung masih membantu ibunya untuk berjualan klepon saat duduk di bangku SMA.
Satu cerita, Dudung harus mengantarkan klepon buatan ibunya dengan mengenakan sebuah tampah ke kantin Makodam III/Siliwangi.
"Semua tamtama di pos penjagaan telah mengenalnya dengan baik," demikian yang diceritakan Imelda Bachtiar, penulis buku biografi Dudung.
Karena sudah kenal, Dudung begitu luwes melewati pos penjagaan sembari membawa tampah. Namun suatu hari, terdapat seorang tamtama baru selesai pendidikan yang berjaga di pos jaga.
"Kamu kok tidak izin mau masuk,?" kata tamtama itu.
Baca Juga: Seksi Abis! Intip 5 Potret Wika Salim Motoran Pakai Baju Terbuka
Belum juga mendengar jawaban, tamtama tersebut langsung menyenggol tampah yang dibawa Dudung. Alhasil, kue klepon buatan ibunya langsung jatuh berserakan ke tanah.
Dalam buku, Dudung hanya bisa menatap kue buatan ibunya tersebut. Ia terdiam melihat kue itu sudah tidak bisa lagi dijual karena kotor.
Akan tetapi, Dudung tetap mengambil kue-kue kleponnya sembari bertekad untuk menjadi tentara yang tidak semenyebalkan tamtama itu.
"Awas, saya harus jadi tentara dan bila saya perwira nanti saya tak akan semena-mena pada orang lain, apalagi kepada rakyat," ucap Dudung.
Berangkat dari tekad tersebut, Dudung akhirnya berhasil mengejar cita-citanya ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) atau Akademi Militer (Akmil) saat ini.
Masuk AKABRI pada 1985, Dudung dinyatakan lulus pada 1988. Setelah itu ia memulai perjalanannya sebagai prajurit TNI. Beragam jabatan strategis pun pernah diembatnya hingga kini menduduki kursi orang nomor satu di TNI AD sejak 19 November 2021.
Tag
Berita Terkait
-
Tak Segan Copot Komandan Satuan yang Ambil Hak Prajurit, Jenderal Dudung: Jangan Kaya Kapal Keruk
-
Politisi PKS Minta Jenderal Dudung Tetap Menjadi yang Terdepan Jaga Umat Islam
-
Jenderal Dudung Fasih Bahasa Tetun saat Sapa Veteran Perang, Gubernur NTT Kaget
-
Jenderal Dudung: Saya tak Ingin Melihat Ada Prajurit Menderita dan Kesusahan
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar