Suara.com - Pembangunan proyek kereta gantung yang rencananya akan membentangi Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat telah mendekati tahap realisasi.
Adapun wacana pembangunan proyek kereta gantung itu disebut telah menghimpun dana ratusan miliar dari berbagai investor luar negeri. Kereta gantung yang akan dibangun juga disebut akan membentang hingga puluhan kilometer.
Meski terbilang ambisius dan didukung oleh para investor besar, proyek tersebut menuai polemik lantaran dinilai merusak keaslian alam yang ada di gunung Rinjani.
Bahkan, tak tanggung-tanggung beberapa lembaga swadaya masyarakat mendesak gubernur NTB untuk stop megaproyek tersebut.
Lantas, bagaimana fakta terkait pembangunan megaproyek yang ambisius tersebut? Bagaimana polemik yang dituai oleh wacana pembangunan kereta gantung Rinjani?
Berikut deretan fakta seputar pembangunan kereta gantung Rinjani yang tuai polemik.
1. Digadang-gadang akan membentang hingga 10 km
Megaproyek kereta gantung tersebut akan membentangi hamparan gunung Rinjani yang indah. Adapun melalui keberadaan kereta gantung tersebut, wisatawan dapat menikmati keindahan alam serta pesona gunung Rinjani dari atas.
Tak tanggung-tanggung, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nusa Tenggara Barat (NTB), H Madani Maukrom mengungkapkan bahwa kereta gantung tersebut akan membentang sepanjang 10km.
Baca Juga: Polemik Terbaru RKUHP: Dinilai Kekang Kebebasan Berpendapat hingga Ancam Profesi Jurnalis
2. Himpun ratusan miliar Rupiah dari investor luar negeri
Pihak pengelola proyek tersebut melalui Dinas Penanaman Modal dan Layanan Terpadu Satu Pintu Provinsi optimis akan lolos AMDAL dan pembangunan akan segerai dimulai.
Muhammad Roem selaku kepala dinas tersebut membeberkan jumlah dana yang dibutuhkan yakni Rp 600 miliar. Adapun dana pembangunan tersebut akan disuntik oleh para investor dari Tiongkok.
3. Dinilai akan menyerap banyak tenaga kerja
Proyek yang menggandeng investor besar dari Tiongkok melalui PT Indonesia Lombok Resort juga dinilai akan menyerap banyak tenaga kerja. Sehingga, pihak pengelola telah optimis bahwa perizinan hingga pengerjaan akan berjalan lancar.
4. Proyek dituding berpotensi merusak lingkungan dan eksploitatif
Berita Terkait
-
Polemik Terbaru RKUHP: Dinilai Kekang Kebebasan Berpendapat hingga Ancam Profesi Jurnalis
-
Disindir Suka Zina dan Mabuk-mabukan, Awkarin Beri Balasan Menohok: Kena Lo!
-
Mantan Narapidana Korupsi AKBP Brotoseno Kembali Bertugas, Kapolri Ajukan Revisi Perkap Kode Etik Polri
-
Polemik AKBP Brotoseno Eks Napi Koruptor, Kapolri Ingin Revisi Perkap usai Dengarkan Masukan Ahli
-
Polemik AKBP Brotoseno Tak Dipecat Meski Jadi Koruptor, Mirip Jaksa Pinangki
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina