Suara.com - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan dunia tidak punya pilihan lain selain bersatu untuk memulihkan ketahanan pangan global.
Hal itu dia katakan saat memimpin Ministerial Conference on Uniting for Global Food Security bersama dengan menlu dari Jerman, Prancis, Amerika Serikat, dan Senegal.
Perang yang saat ini terjadi telah menghancurkan sistem pangan global yang sebelumnya sudah dilemahkan oleh pandemi dan perubahan iklim.
Dalam konferensi yang diselenggarakan di bawah Presidensi G7 Jerman dan dilakukan secara hybrid pada Jumat (24/6), Retno menegaskan bahwa perang selalu menjadi tragedi kemanusiaan dan dampaknya tidak terbatas pada satu wilayah saja.
“Di waktu yang sulit ini, dunia tidak punya pilihan lain selain bersatu untuk memulihkan ketahanan pangan global,” kata Retno, dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI, Minggu.
Retno menyampaikan dua hal yang penting dilakukan dalam jangka pendek.
Pertama, dunia tidak boleh menyerah untuk menemukan solusi damai di Ukraina dengan tetap menegakkan hukum internasional.
“Perang ini harus segera dihentikan, dan seluruh pihak harus berkontribusi pada tujuan ini,” ujar dia.
Kedua, dunia perlu segera memulihkan rantai pasok pangan dan pupuk global yang terganggu sebagai akibat dampak perang.
Baca Juga: Berangkat Ke Eropa, Jokowi Bawa Misi Atasi Krisis Pangan dan Perdamaian
Jika dunia gagal mengatasi krisis pupuk, maka akan terjadi krisis beras yang menyangkut nasib lebih dari dua miliar penduduk dunia.
Solusi efektif terhadap krisis pangan ini, kata dia, adalah dilakukannya reintegrasi produksi pangan Ukraina dan produksi pangan dan pupuk Rusia pada pasar dunia, terlepas dari perang.
“Perlu diamankan sebuah grain corridor dari Ukraina dan dibukanya ekspor pangan dan pupuk dari Rusia. Seluruh negara harus menahan diri dari tindakan yang semakin memperburuk krisis pangan ini,”kata Retno.
Ia menjelaskan bahwa dunia perlu berkolaborasi untuk mendorong investasi yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian, mendiversifikasi produksi dan impor pangan, serta mendorong perdagangan produk pertanian yang non-diskriminatif.
Di akhir pernyataannya dalam konferensi yang dihadiri lebih dari 25 negara itu, Retno menegaskan bahwa dunia kini berpacu dengan waktu untuk segera bertindak mengatasi krisis pangan global.
Ministerial Conference on Uniting for Global Food Security merupakan pertemuan yang diinisiasi Jerman sebagai pemegang Presidensi G7 tahun 2022.
Berita Terkait
-
14 Negara Setuju, AS Sendirian Veto Resolusi Gencatan Senjata Gaza di DK PBB
-
Beda Pendidikan Anak Sri Mulyani dan Retno Marsudi yang Lulus Bareng di UI
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
SPBU Swasta Kekurangan Stok BBM: Impor dari AS Jadi Solusi?
-
Kisah Granny Guns, Buktikan Usia Tak Halangi Jadi Bugar & Penuh Energi
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tragedi Freeport: 2 Pekerja Ditemukan Tewas, 5 Hilang di Tambang Maut Grasberg
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan