Suara.com - Lebih dari 3.200 kasus cacar monyet dan satu kematian telah terkonfirmasi dan dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini.
Pada hari Kamis (24/06), Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan perlunya pengawasan intensif di kalangan masyarakat yang lebih luas.
Ia menambahkan, kasus di negara non-endemik masih didominasi oleh laki-laki yang berhubungan seks dengan sesama laki-laki.
"Penularan dari orang ke orang sedang berlangsung dan kemungkinan tidak dianggap serius," kata Dr Tedros pada pertemuan Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional.
Pertemuan para ahli ini diadakan oleh WHO untuk memutuskan apakah cacar monyet akan dinyatakan sebagai darurat kesehatan global.
Namun organisasi ini mengatakan komite darurat tidak akan mengumumkan keputusan apa pun sebelum hari Jumat.
Status "darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional" adalah tingkat kewaspadaan tertinggi WHO.
Mendeklarasikan cacar monyet sebagai keadaan darurat global berarti badan kesehatan PBB menganggap wabah itu sebagai "peristiwa luar biasa".
Artinya, penyakit itu berisiko menyebar melintasi lebih banyak batas wilayah negara, dan mungkin memerlukan tanggapan global.
Status ini juga akan membedakan cacar monyet, sama halnya dengan pandemi COVID-19 dan upaya berkelanjutan untuk memberantas polio.
Banyak ilmuwan ragu bahwa deklarasi semacam itu akan membantu mengekang epidemi, karena negara-negara maju yang mencatat kasus terbaru sudah bergerak cepat untuk menghentikannya.
Sejauh ini, 48 negara telah melaporkan kasus wabah cacar monyet yang dimulai pada Mei tahun ini.
Cacar monyet telah membuat orang sakit selama beberapa dekade di Afrika tengah dan barat, di mana satu versi penyakit itu bisa membunuh hingga 10 persen orang yang terinfeksi.
Versi penyakit yang terlihat di Eropa dan di tempat lain biasanya memiliki tingkat kematian kurang dari 1 persen dan sejauh ini tidak ada kematian di luar Afrika yang dilaporkan.
Dirjen WHOmenjelskan, hampir 1.500 kasus dugaan cacar monyet di Afrika Tengah sepanjang tahun ini, dengan 70 kematian.
Ia meminta negara-negara anggota WHI untuk berbagi informasi tentang virus tersebut dalam membantu upaya pencegahan penyebaran di berbagai negara.
Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari ABC News.
Berita Terkait
-
Dukung Dunia Balap Lokal, HiTEQ Ramaikan Yamaha Cup Race 2025
-
Tunggu Debut Timnas Indonesia, Kiper Keturunan Ini Resmi Menganggur di Liga Kosovo
-
Pertamina Janji All Out Kirim Pasokan BBM hingga LPG ke Bencana Sumatera
-
Industri Kimia-Farmasi-Tekstil Diproyeksi Tetap Jadi Penopang Manufaktur pada 2026
-
Kirim Bantuan Skala Besar untuk Korban Bencana Sumatra, Pemprov DKI Pakai KRI dan Helikopter
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
-
Kids Dash BSB Night Run 2025 Jadi Ruang Ramah untuk Semua Anak: Kisah Zeeshan Bikin Terharu
-
Profil John Herdman, Pesaing Van Bronckhorst, Calon Pelatih Timnas Indonesia
-
Info A1! Orang Dekat Giovanni van Bronckhorst Bongkar Rumor Latih Timnas Indonesia
-
4 HP Snapdragon Paling Murah, Cocok untuk Daily Driver Terbaik Harga mulai Rp 2 Jutaan
Terkini
-
PBB Sebut Jakarta Kota Terpadat Dunia, Rano Karno Curiga Ada Jebakan Aglomerasi?
-
Kirim Bantuan Skala Besar untuk Korban Bencana Sumatra, Pemprov DKI Pakai KRI dan Helikopter
-
Peringatan Dini BMKG: Mayoritas Kota Diguyur Hujan, Waspada Cuaca Ekstrem
-
Tinjau Langsung Kondisi Terdampak Bencana, Prabowo Bertolak ke Sumatra Pagi Ini
-
Tragedi Sumatra: 442 Orang Tewas, 402 Hilang dalam Banjir dan Longsor Terkini
-
Korban Jiwa Bencana di Agam Tembus 120 Orang, Puluhan Lainnya Masih Hilang
-
Sadis! Komplotan Perampok di Tangsel Keroyok Korban, Disekap di Mobil Sambil Dipaksa Cari Orang
-
AHY Pimpin Penyelamatan Korban Banjir Sumatra, Ungkap Penyebabnya Topan Tropis Langka
-
PBNU Makin Panas, Wasekjen Sebut Pemecatan Gus Yahya Cacat Prosedur: Audit Belum Selesai
-
Tangis Ira Puspadewi Kenang Gelapnya Kamar Penjara: Dihindari Teman, Cuma Bisa Ngobrol Sama Tuhan