Suara.com - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) buka suara terkait laporan Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB) yang menyampaikan sekitar 149 buruh migran meninggal dunia di Depot Tahanan Imigresen (DTI) Sabah, Malaysia.
Sejumlah 149 buruh migran Indonesia yang meninggal dunia tersebut terjadi sepanjang tahun 2021-2022 di lima pusat tahanan imigrasi wilayah Sabah, Malaysia.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, Kemlu melalui perwakilan RI di Kota Kinabalu dan Tawau langsung melakukan pertemuan dengan Pengarah Imigresen Wilayah Sabah dan Jabatan Kesihatan Negeri Sabah (JKNS) Malaysia untuk mengecek kebenaran data pekerja migran yang meninggal dunia.
"Kami sudah lakukan kroscek ke perwakilan kita di Kota Kinabalu dan Tawau. Salah satu perkembangannya mereka sudah melakukan pertemuan dengan pihak imigration di wilayah Sabah dan sudah mendapatkan konfirmasi atas berita yang beredar," ujar Faiza dalam jumpa pers secara virtual, Kamis (30/6/2022).
Faiza mengatakan, Perwakilan Pemerintah RI di Kota Kinabalu dan Tawau juga sudah menghubungi KBMB untuk memperoleh data rinci pekerja migran Indonesia. Dari data yang diperoleh, jumlah WNI yang meninggal sebanyak 15 orang dari tahun 2021 sampai 2022.
"Memang kalau dari sisi jumlah, ada atas data awal yang disebut KBMB, ada data yang kami minta verifikasi kembali. Informasi yang kami dapatkan dari hasil pertemuan tersebut, jumlah WNI yang meninggal karena berbagai hal di tempat detensi dari tahun 2021 hingga 2022 itu 15 orang," ucap dia.
Kendati begitu, Faiza memastikan, meninggalnya WNI di DTI tetap menjadi perhatian yang serius. Faiza juga menggarisbawahi penanganan WNI di tahanan Imigrasi karena berbagai permasalahan diharapkan lebih baik lagi. Kemlu juga mencatat adanya kendala dalam memulangkan WNI karena masih pandemi Covid-19.
"Kami mencatat bahwa masa lalu ada kendala memulangkan mereka karena masih terjadi Covid, sehingga tidak memungkinkan WNI kita," tutur Faiza.
Selain itu, Faiza menyebut dalam pertemuan dengan pihak Imigrasi Malaysia, perwakilan RI juga menekankan perihal kesehatan WNI di DTI.
"Dari pertemuan yang sudah dilakukan antara pejabat KJRI kita dengan pihak imigrasi kita telah menggarisbawahi agar tempat detensi memperhatikan segala kesehatan tidak hanya WNI, karena di dalam detensi tersebut banyak dari nasional dari lainnya," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono berencana datang ke wilayah Sabah untuk membahas laporan KBMB. Ia berharap kunjungan tersebut dapat memberikan informasi yang lebih komprehensif terkait masalah tersebut.
"Mudah-mudahan setelah pertemuan tersebut kita bisa mendapatkan konfirmasi dari perwakilan kita di Malaysia. Namun tentunya pemerintah memberikan perhatian yang sangat serius atas permasalahn ini atas informasi yang diberikan," katanya.
Berita Terkait
-
Buntut Kematian 149 Buruh Migran di Tahanan Imigrasi Sabah, Pekan Depan Partai Buruh akan Geruduk Kedubes Malaysia
-
Partai Buruh Pelajari Kasus Kematian Buruh Migran Indonesia di Depot Tahanan Imigrasi Sabah Malaysia
-
149 Buruh Migran Indonesia Meninggal di Tahanan Malaysia, Said Iqbal: Kami Akan Gugat ke Mahkamah Internasional
-
DPR RI Usulkan Pembentukan Satgas Terpadu Usai 149 PMI Meninggal di Tahanan Malaysia
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Langkat, Fokus Pemulihan Warga
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera