Suara.com - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa membesuk kembali Praka Zubaidi dan Serda Sudirno yang menjadi korban luka tembak di Distrik Ilaga, Papua, setelah kedua prajurit tersebut menjalani perawatan intensif selama 14 hari.
"Prajurit Kepala Zubaidi dan Sersan Dua Sudirno tetap semangat demi kesembuhan agar dapat kembali lagi bertugas untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat dan bangsa Indonesia," kata Andika ketika mengunjungi kedua prajurit yang sedang menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, dikutip dari kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa, dipantau dari Jakarta, Jumat (1/7/2022).
Kunjungan tersebut bertujuan untuk memeriksa kondisi kedua korban luka tembak setelah menjalani perawatan intensif dan pascaoperasi akibat luka tembak.
Andika juga meminta lokasi pemindahan sesuai dengan keinginan Zubaidi dan Sudirno, sebagaimana yang telah dia janjikan kepada kedua prajurit tersebut pada kunjungan sebelumnya.
"Sudah memutuskan mau pindah ke mana? Ke Sragen? Bisa. Yang penting hati-hati saja," kata Andika setelah mendengar permintaan dari Zubaidi terkait dengan lokasi penugasan yang dia inginkan.
Sementara itu, Sersan Dua Sudirno ingin pindah ke Tangerang agar lebih dekat dengan keluarganya.
Praka Zubaidi mengalami luka tembak di bagian wajah, tepatnya di hidung sebelah kanan dan menembus bibir atas sebelah kiri. Setelah melalui operasi, Zubaidi mengaku sudah bisa melihat dan membaca teks melalui ponselnya.
"Perkembangan, dari segi hidung sudah bisa buat bernapas. Tinggal menunggu operasi pengambilan serpihan yang masih ada di mata saja. Secara umum sudah lebih baik," ucap Zubaidi.
Di sisi lain, Sersan Dua Sudirno mengalami luka tembak di bagian siku sebelah kanan dan sudah mulai pulih setelah menjalani operasi. Saat ini Sudirno harus menjalani fisioterapi rutin agar lekas pulih dan dapat mengabdi kembali kepada masyarakat dan bangsa Indonesia. [Antara]
Baca Juga: Panglima TNI Lakukan Rotasi Jabatan, Danpaspampres Tri Budi Utomo Jadi Pangdam VI/Mulawarman
Berita Terkait
-
Evaluasi Bantuan Dilempar dari Heli, Panglima TNI Ubah Strategi Pakai Box CDS dan Payung Udara
-
Bahas Soal Papua, Komisi I DPR Gelar Rapat Tertutup dengan Menhan dan Panglima TNI
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
262 Hektare Hutan Rusak, Panglima TNI hingga Menhan 'Geruduk' Sarang Tambang Ilegal di Babel
-
Panglima TNI Rombak Jajaran: Kadispenad Jadi 'Benteng' Prabowo, Pangdam Hasanuddin Berganti
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara