Tetangga yang menemukan R kemudian bertindak sigap dengan menelpon RT. Tak berapa lama, Ketua RT datang bersama Ketua RW, serta polisi ke lokasi tersebut, dan mendapati R yang masih dirantai.
R mengaku takut untuk pulang ke rumahnya karena tidak diberi makan dan kerap kali mendapatkan penyiksaan dari orang tuanya. Bocah ini kemudian dibersihkan karena hendak dibawa ke panti untuk sementara tinggal di sana.
Sebelumnya, R bercerita kepada tetangganya bahwa dirinya dipukuli oleh ayah ibunya setiap hari. Tangan dan kakinya kerap kali diikat hingga membuat R tidak ingin kembali lagi ke rumah orang tuanya tersebut.
Pihak kepolisian pun meminta keterangan dari ayah bunda R, setelah sang ayah tiba-tiba menghampiri rumah tetangga yang mengamankan R.
Namun, alih-alih meminta maaf kepada sang anak atas penyiksaan yang dilakukan, ayah R justru membawa anaknya pulang ke rumah dengan tatapan yang tajam.
Pihak tetangga khawatir pada kondisi anak itu dan sempat mencegat ayah R. Tetangga tersebut kemudian meminta pihak polisi untuk menghukum ayah R.
Namun, sikap polisi pun membuat tetangga geram karena justru hendak memulangkan R, untuk kemudian dilihat perkembangan kedepannya akan seperti apa.
"Viralkan! Anak ini disiksa orang tuanya, berhasil kabur dari rumah dengan kondisi kakinya yang dirantai dan mata juga leher diikat. Tetangga lapor (polisi)," tulis akun @tanyakanrl seperti dikutip Suara.com, Kamis (21/7/2022).
"Kemudian kata (polisi), 'Sudah kita pulangkan dulu anak ini, kita lihat perkembangan kedepannya seperti apa," lanjut akun ini.
Baca Juga: Tiara Marleen Mau Kasih Lagu Buat Fuji, Warganet Singgung Inisial DS
Sontak, kisah bocah yang diduga disiksa orang tuanya itu pun mendapatkan perhatian para warganet di media sosial. Kejadian penyiksaan anak yang terjadi di Bekasi, Jawa Barat mendapatkan kecaman dari warganet.
Banyak warganet yang menyayangkan sikap kepolisian karena memulangkan anak tersebut ke rumahnya, tempat di mana sang bocah diduga mengalami penyiksaan.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Berita Terkait
-
Tiara Marleen Mau Kasih Lagu Buat Fuji, Warganet Singgung Inisial DS
-
Kronologi Pilot Citilink Putar Balik ke Bandara Juanda dan Meninggal Dunia
-
Video Viral Rizwan Blak-Blakan Benci Rizky Febian yang Terlalu Sibuk Kerja: Butuh Perhatian
-
Nikita Mirzani Dijemput Paksa Polisi, Fitri Salhuteru Ingin Ungkap Banyak Hal
-
Viral Tips Anak Kos Makan Irit Rp 150 Ribu Sebulan, Resepnya Bikin Publik Tepuk Jidat: Tutorial Masuk RS
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional