Suara.com - Pakar komunikasi politik Romo Antonius Benny Susetyo ikut mengomentari pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Sidang Tahunan MPR/DPR pada Selasa (16/8/2022).
Menurut Benny, pidato Jokowi mengenai politik identitas merupakan bentuk keprihatinan dan warning bagi bangsa Indonesia, terkhususnya partai-partai politik.
"Pidato Presiden Jokowi memberikan warning pada bangsa dan partai politik, jangan lagi memanipulasi politik identitas yang menciptakan masyarakat yang terbelah," ujar Benny dalam keterangannya, Rabu (17/8/2022).
Pasalnya kata Benny, dalam waktu sepuluh tahun sepanjang pemerintahan Jokowi, politik identitas dimainkan sehingga menyebabkan ketegangan.
"Sudah dalam kurun waktu sepuluh tahun ini, sepanjang pemerintahan Jokowi, politik identitas dimainkan dan ini menyebabkan ketegangan. Masyarakat mengalami distrust karena politik identitas ini," tutur Benny.
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu pun memberikan sebuah deskripsi tentang politik identitas tersebut. Ia menjelaskan bahwa politik identitas memanipulasi agama, etnis, suku, untuk mengaduk emosi masyarakat dan mengadu domba satu sama lain.
"Emosi publik ditinggikan demi mendapatkan kekuasaan dan suara tanpa adanya gagasan dan pemikiran," tutur Benny.
Menurutnya, Jokowi sebagai kepala negara Indonesia melihat ancaman kehancuran Indonesia jika terus masuk dalam politik identitas.
"Politik identitas ini kan membuat masyarakat reaktif, miskin gagasan, dan potensi konflik terus terjadi, sehingga energi masyarakat habis dan masalah seperti krisis pangan, energi, ketegangan geopolitik antara Ukraina-Rusia dan Cina-Taiwan, tidak mendapatkan program dan gagasan bagaimana menghadapinya. Ini dapat membuat bangsa ini hancur dan berantakan," kata Benny.
Salah satu pendiri Setara Institute itu juga menyerukan ajakan kepada partai politik (parpol) untuk berhenti memainkan politik identitas.
Baca Juga: Singgung Pidato Kenegaraan Jokowi, Amnesty International : Jauh dari Harapan, hanya Mengulang
"Akhiri sekarang, mari gunakan politik rasional, adu gagasan, program, konsep, sehingga masyarakat memiliki kecerdasan dalam memilih calon pemimpinnya, yang berkualitas dan tidak menjual label SARA. Maka itu Jokowi menyerukan akhiri ini, dan tanggung jawab parpol adalah menghadirkan politik rasional. Harus merdeka memperjuangkan kepentingan bersama, bukan berjiwa kerdil," tuturnya.
Parpol kata Benny memiliki kewajiban menghadirkan calon-calon pemimpin yang berkualitas, memiliki agenda kerja yang bisa dipertanggungjawabkan.
"Calon dengan politik identitas akan membuat masyarakat goblok permanen, meruntuhkan keadaban demokrasi. Parpol dan calon-calonnya harus punya tanggung jawab etis, tidak manipulasi agama, suku bangsa dan etnis," ungkap Benny.
Lebih lanjut, Benny menyerukan sebuah gagasan agar politik identitas dapat dihapuskan di Indonesia. Yakni kata dia, peserta parpol dan calon pemimpin harus berani memutuskan dan tidak lagi menggunakan politik identitas.
"Yang tetap memakai harus digugurkan oleh KPU dan Bawaslu. Tegakkan hukum, tegakkan aturan main dalam berpolitik di Indonesia," tandasnya.
Pidato Jokowi Ingatkan Tidak Main Politik Identitas
Tag
Berita Terkait
-
Singgung Pidato Kenegaraan Jokowi, Amnesty International : Jauh dari Harapan, hanya Mengulang
-
Pengamat Puji Pidato Jokowi Soal Ajakan Hindari Politik Identitas: Ini Sangat Baik
-
Presiden Jokowi Singgung Politik Identitas Saat Pemilu 2024, Surya Paloh Sebut Itu Sebuah Pesan Moral
-
Soal Pidato Jokowi Wanti-wanti Jangan Main Politik Identitas, Ketum Nasdem Surya Paloh: Itu Pesan Moral
-
Menyongsong Pemilu 2024, Jokowi: Saya Ingatkan Jangan Ada Lagi Politik Identitas, Agama dan Sosial
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung