Suara.com - Baru-baru ini Presiden Filipina Bongbong Marcos tampak mengunjungi Sarinah bersama Presiden Joko Widodo, Senin (5/9/2022). Apakah anda mengenal siapa Bongbong Marcos secara mendalam?
Perlu diketahui, momen ketika Jokowi dan Bongbong Marcos mampir ke Sarinah ini pun diperlihatkan dalam instagram Presiden RI. Keduanya berkunjung ke Sarinah untuk melihat produk-produk asli Indonesia.
Kedua presiden ini pun sempat menyaksikan pertunjukkan musik di Gedung Sarinah dalam kunjungannya kemarin. Nah, untuk tahu lebih banyak tentang siapa Bongbong Marcos, simak penjelasan berikut ini.
Mengenal Siapa Bongbong Marcos
Sebenarnya, Bongbong Marcos adalah julukan atau panggilan dari masyarakat Filipina kepada Ferdinand Romualdez Marcos Jr, Presiden Filipina terpilih. Ia lahir di Santa Mesa, Manila, Filipina pada 13 September 1957.
Pria 64 tahun ini menjadi Presiden Filipina terpilih pada 30 Juni 2022. Bongbong Marcos menggantikan presiden terdahulu, Rodrigo Duterte.
Namun perjalanan politik Bongbong Marcos bukan dimulai baru-baru ini. Ia sudah mulai menduduki jabatan gubernur sejak 1983.
Namun hal ini tidak mengherankan, sebab Bongbong Marcos lahir di keluarga yang kental dengan politik. Ayahnya, Ferdinand Macros adalah mantan presiden Filipina (1965-1986).
Riwayat Pendidikan Bongbong Marcos
Baca Juga: Potret Keakraban Jokowi dan Presiden Filipina saat Jalan-Jalan ke Sarinah
Dilansir dari berbagai sumber, diketahui bahwa Bongbong Marcos Jr pernah mengambil pendidikan di Universitas Oxford Inggris, jurusan Filsafat, Politik dan Ekonomi, namun tidak lulus.
Bongbong Marcos Jr juga sempat pindah sekolah di Wharton Business School di Amerika Serikat (AS), tapi juga tidak selesai. Disebutkan, saat ini, Bongbong memiliki hanya ijazah SMA.
Jejak Karier Bongbong Marcos
Sebelum menjadi Presiden Filipina, Marcos menjabat beberapa posisi penting. Berikut ini daftarnya:
- Gubenur Ilocos Norte (1983–1986, 1998–2007)
- Perwakilan Distrik Kedua Ilocos Norte (1992–1995, 2007–2010) lewat partai yang dibentuk ayahnya, Kilusang Bagong Lipunan.
- Deputi Pemimpin Minoritas
- Senator Filipina (2010)
- Ketua Komite Pemerintahan Lokal
- Ketua Komite Pekerjaan Publik
Kontroversi Ayah Bongbong Marcos
Masa jabatan Ferdinand Marcos, ayah Bongbong Marcos sangat lama, yaitu 21 tahun. Bahkan tak jarang, ia disebut diktator.
Tag
Berita Terkait
-
Potret Keakraban Jokowi dan Presiden Filipina saat Jalan-Jalan ke Sarinah
-
Presiden Filipina Ferdinand Marcos JR Kunjungi Indonesia, Bahas Kerjasama Digital
-
Momen Kebersamaan Jokowi dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos di Istana Bogor
-
Terima di Istana Bogor, Jokowi Ajak Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr Tanam Pohon Kayu Lilin
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta